Masjid Turki, Aabenraa di dekat perbatasan Denmark dan Jerman menjadi sasaran vandalisme dengan dicoreti tulisan berbau sentimen anti-Islam atau Islamofobia pada Sabtu (22/1).
Masjid yang beroperasi di bawah Yayasan Islam Turki-Denmark itu masih ditutup karena pandemi virus corona (Covid-10).
Presiden Asosiasi Masjid Hursit Tokay mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa dia menemukan dinding masjid sudah tercoreng tulisan-tulisan yang menghina Islam dan Al-Quran pada pukul 11 pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Tokay menuturkan ia masih berada di masjid tersebut dan baru meninggalkan rumah ibadah itu pada Jumat (21/1) sore sekitar pukul 18.00.
Ia menuturkan pejabat masjid telah melaporkan insiden itu kepada kepolisian Denmark. Ia menuturkan pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan dan mencari pelaku vandalisme tersebut.
Tokay mengutuk penghinaan terhadap masjid dan Islam tersebut. Ia menuturkan tidak ada kerusakan lain yang disebabkan insiden itu.
Pemerintah Turki mengutuk insiden vandalisme tersebut.
"Kami berharap kegiatan kelompok rasis dengan mentalitas Islamofobia, yang meningkat dari hari ke hari, berakhir dan pelakunya segera diadili," kata Kepala Departemen Agama Turki Diyanet, Ali Erbas.
(rds/evn)