PM Denmark Nangis Minta Maaf atas Pembunuhan Jutaan Cerpelai

CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2020 17:48 WIB
PM Denmark Mette Frederiksen sambil menyeka air mata meminta maaf secara pribadi atas pemusnahan jutaan cerpelai di peternakan.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. (AP/Mads Nissen)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen sambil menyeka air mata meminta maaf secara pribadi atas pemusnahan jutaan cerpelai di peternakan.

Versi mutasi dari virus corona diketahui mendorong pemerintah untuk memusnahkan jutaan cerpelai yang dibesarkan di peternakan.

Menurut penghitungan terbaru, lebih dari dua pertiga dari perkiraan 15 hingga 17 juta cerpelai di negara itu telah dimusnahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CerpelaiFoto: Wikipedia Commons.Cerpelai

"Saya tidak punya masalah dengan meminta maaf atas kejadian itu, karena kesalahan telah dibuat," kata Frederiksen kepada penyiar TV2.

Frederiksen mengunjungi seorang peternak cerpelai di Kolding, yang hewannya disuntik mati meskipun sehat. Belakangan baru diketahui bahwa pemerintah tidak memiliki kewenangan hukum untuk melakukannya.

Terlihat emosional, Frederiksen berhenti beberapa kali untuk menghapus air mata. Dia menekankan bahwa bahwa itu bukan kesalahan peternak.

"Itu karena corona, dan saya berharap bisa menjadi cahaya kecil dalam kegelapan pada saat ini untuk peternak cerpelai Denmark," katanya seperti dikutip dari AFP.

Pada awal November, Denmark yang merupakan pengekspor bulu cerpelai terbesar di dunia mengumumkan akan memusnahkan lebih dari 15 juta cerpelai di negara itu setelah versi mutasi dari virus corona ditemukan dan diyakini akan melemahkan efektivitas vaksin.

Namun, beberapa hari kemudian pemerintah mengakui tidak memiliki dasar hukum yang memadai untuk memerintahkan tindakan tersebut.

Menteri Pertanian Mogens Jensen meminta maaf dan akhirnya mengundurkan diri pekan lalu.

Menyusul pengunduran diri Jensen, Kementerian Kesehatan menyimpulkan bahwa potensi ancaman terhadap vaksin manusia sangat mungkin dihilangkan, dengan tidak adanya kasus baru dari versi mutasi.

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER