Infeksi Corona Afsel, Australia Tunda Pendatang Selandia Baru

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 10:59 WIB
Australia memperketat syarat kedatangan penduduk dari Selandia Baru, setelah penemuan kasus infeksi virus corona mutasi dari Afrika Selatan.
Ilustrasi penduduk Australia di tengah pandemi virus corona. (AFP/WILLIAM WEST)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Australia menunda kedatangan penduduk dari Selandia Baru, setelah penemuan kasus infeksi virus corona (Covid-19) jenis mutasi yang berasal dari Afrika Selatan.

Dilansir News.com.au, Rabu (27/1), Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, menyatakan keputusan itu dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona jenis baru dari Afrika Selatan.

Dia mengatakan setiap orang yang tiba dari Selandia Baru atau dari luar negeri sejak 14 Januari 2021 harus diisolasi dan menjalani pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus infeksi baru itu ditemukan setelah seorang penduduk perempuan di Selandia Baru berusia 56 tahun dinyatakan positif mengidap virus corona mutasi dari Afrika Selatan.

Peristiwa itu terjadi setelah perempuan itu mengakhiri masa karantina di sebuah hotel, lalu bepergian ke sejumlah lokasi di Northland.

Dia dinyatakan positif 10 hari setelah menjalani isolasi wajib selama dua minggu. Namun dia mengaku merasakan gejala beberapa hari sebelum dites.

Wanita itu kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember setelah menghabiskan empat bulan di Eropa - terutama di Spanyol dan Belanda - dan dibebaskan dari hotel karantina Auckland pada 13 Januari.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan sudah diberitahu tentang keputusan Negeri Kanguru oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

"Saya sudah diberitahu tentang keputusan itu oleh Perdana Menteri (Scott Morrison)," kata Ardern, seperti dikutip New Zealand Herald.

Ini adalah kasus penularan pertama di Selandia Baru setelah beberapa bulan nihil infeksi virus corona.

Australia sempat melonggarkan syarat kedatangan orang-orang dari Selandia Baru, karena kasus infeksi di Negeri Kiwi sangat rendah dan tidak mencatatkan penularan baru sejak Oktober 2020.

(news.com.au/new zealand herald/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER