Iran menyetujui penggunaan vaksin corona Sputnik V buatan Rusia untuk melawan Covid-19.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan vaksin tersebut akan segera dibeli lalu diproduksi di Iran.
"Dalam waktu dekat kami berharap dapat membelinya, serta memulai produksi bersama," kata Zarif seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zarif mengungkapkan hal itu usai bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, Selasa (26/1).
Iran memang telah menegaskan bahwa untuk memerangi pandemi mereka hanya akan bergantung pada vaksin yang dibuat oleh Rusia, India atau China.
Selain itu mereka juga berupaya untuk mengembangkan vaksin sendiri.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei melarang penggunaan vaksin yang dibuat oleh Amerika Serikat dan Inggris. Dia menyebut vaksin itu sama sekali tidak dapat dipercaya.
Namun Iran sebelumnya menyatakan masih akan menunggu persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas vaksin Sputnik V sebelum mereka benar-benar membeli.
Rusia telah memberi persetujuan penggunaan Sputnik V pada Agustus lalu. Langkah tersebut menuai kritik dan menimbulkan keraguan karena persetujuan diberikan sebelum uji klinis tahap akhir rampung.
Pengembang Sputnik V sendiri mengklaim vaksin buatan mereka menunjukkan tingkat efektivitas hingga 92 persen.
Selain Rusia, Argentina telah memulai penggunaan vaksin tersebut.
Rusia pekan lalu mengajukan pendaftaran Sputnik V di Uni Eropa. Presiden Vladimir Putin juga menjanjikan pasokan 24 juta dosis vaksin itu untuk Meksiko.
(dea)