Israel dan Kosovo sepakat menjalin hubungan diplomatik. Negara mayoritas Muslim itu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi.
Kesepakatan itu dicapai lewat konferensi video Zoom pada Senin (1/2). Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi dan Menlu Kosovo Meliza Haradinaj Stublla menandatangani deklarasi bersama untuk menjalin hubungan.
Ashkenazi mengaku telah menyetujui "permintaan resmi Kosovo untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai imbalan mendirikan misi di Yerusalem, Kosovo mendapat pengakuan dari Israel. Kosovo diketahui tengah berusaha untuk melegitimasi deklarasi kemerdekaan tahun 2008 dari bekas musuh perangnya, Serbia.
Ashkenazi mengatakan peresmian hubungan itu menandai "pertama kalinya dalam sejarah bahwa hubungan diplomatik dibangun melalui konferensi video Zoom
Sementara itu Stublla mengucapkan terima kasih kepada Israel karena menjadi negara ke-117 yang mengakui kemerdekaan Kosovo.
Hingga kini China, Rusia dan lima anggota Uni Eropa belum memberikan pengakuan kepada Kosovo.
"Kosovo telah menunggu lama sekali untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel," kata Haradinaj Stublla.
Kosovo merupakan negara Muslim kesekian yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Tahun lalu Israel menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Kesepakatan tersebut ditengahi oleh mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Lihat juga:UEA Bakal Bujuk Biden Tetap Jual Jet F-35 |
Perjanjian yang dikenal sebagai Abraham Accords itu memicu kritik dari sejumlah negara mayoritas Muslim.
Tetapi, berbeda dengan Kosovo, negara-negara Arab dalam Abraham Accords menyatakan bahwa mereka hanya akan membuka misi diplomatik di Tel Aviv.
Sikap itu sejalan dengan konsensus global yang menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel hingga konflik Palestina diselesaikan.
(dea)