Pemerintah Indonesia menyatakan menyambut baik rencana Malaysia menggratiskan vaksin virus corona (Covid-19) kepada seluruh warga asing yang bermukim di negara itu.
Sebab saat ini ada banyak warga Indonesia yang merantau ke Negeri Jiran untuk bekerja.
"Pemerintah melalui KBRI mencermati dengan seksama informasi ini dan menyambut positif rencana vaksinasi tersebut memperhatikan banyaknya WNI yang bekerja di Malaysia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Pasokan dan Akses Vaksin Covid-19 Malaysia menyatakan tetap memprioritaskan vaksinasi bagi rakyat Negeri Jiran. Akan tetapi, menurut mereka untuk mensukseskan program itu, maka warga asing juga harus ikut divaksin.
Alasannya adalah sebagian klaster kasus Covid-19 di Malaysia dialami para pekerja migran.
Klaster infeksi itu terjadi di antara para pekerja migran di bidang konstruksi, pertanian dan manufaktur.
Mereka juga menyadari biaya untuk merawat dan karantina para perantau dari negara lain cukup menyedot anggaran negara.
Menurut komisi itu, kebijakan itu ditetapkan sebagai balas budi, karena sebagian negara juga secara sukarela memberikan vaksin gratis bagi penduduk Malaysia yang bermukim di negara mereka.
"Dalam masa pandemi ini, pendistribusian vaksin adalah gerakan kemanusiaan," lanjut pernyataan lembaga itu.
Selain pertimbangan kemanusiaan, pemerintah Malaysia menyatakan menggratiskan vaksin bagi warga asing disebabkan karena jumlah vaksin yang mereka terima melebihi jumlah penduduk setempat.
Lihat juga:Malaysia Berencana Beli Vaksin Curah Sinovac |
"Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan vaksin bagi seluruh penduduk Malaysia untuk mendapatkan kekebalan kelompok dari Covid-19," lanjut isi pernyataan itu.
Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba, menyatakan pesanan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech kemungkinan akan diterima pekan ini. Program vaksinasi perdana akan digelar pada 26 Februari mendatang.
Pemerintah Malaysia memesan 25 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech pada November 2020 dan Januari 2021.
Mereka juga membeli 18.4 juta dosis vaksin corona Sputnik V dari Institut Gamaleya, Rusia serta vaksin buatan perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech.
(ayp/ayp)