Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan masih belum berniat menarik pasukan dari Afghanistan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menjelang konferensi menteri pertahanan dari 30 negara anggota yang rencananya digelar pada Rabu (17/2) dan Kamis (18/2) pekan ini.
"Walaupun tidak ada anggota negara sekutu yang ingin berada di Afghanistan lebih lama dari waktu yang diperlukan, tetapi kami tidak akan pergi sebelum waktunya tiba," kata Stoltenberg dalam jumpa pers di Brussels, Belgia, seperti dilansir AFP, Selasa (16/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agenda pertemuan yang digelar secara virtual itu akan menentukan nasib operasi militer NATO yang melibatkan 9.600 tentara di Afghanistan, setelah mantan Amerika Serikat di masa pemerintahan Presiden Donald Trump sepakat dengan Taliban akan menarik pasukan demi perdamaian di negara itu.
Di dalam pertemuan itu nantinya akan dibahas apakah Presiden AS, Joe Biden, akan tetap menarik mundur seluruh pasukan mereka dari Afghanistan hingga batas waktu yang ditentukan pada Mei mendatang. Sebab jika tidak maka diperkirakan akan memicu amarah Taliban dan diperkirakan bakal terjadi peperangan yang lebih dahsyat.
"Para menteri akan menilai situasi di lapangan dan memantau perkembangan dari dekat," kata Stoltenberg.
Pemerintahan Biden menyatakan sedang meninjau ulang kesepakatan penarikan pasukan yang diteken di masa Trump.
Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) menuduh Taliban melanggar janji karena tidak menghentikan serangan dan memutus hubungan dengan kelompok teroris Al-Qaidah.
Selain itu, Kongres AS menyarankan untuk menunda penarikan seluruh pasukan dari Afghanistan, karena Taliban bisa memanfaatkan momentum itu untuk mengklaim kemenangan.
NATO merasa tidak diajak berunding dan menuduh keputusan Trump menarik ribuan pasukan AS di Afghanistan dibuat sepihak.
Di sisi lain, aksi kekerasan seperti pembunuhan dan serangan bom di Afghanistan semakin sering terjadi dalam beberapa bulan belakangan. Situasi terjadi ketika Taliban dan pemerintah Afghanistan tengah melakukan perundingan damai.
Taliban juga meminta NATO segera menarik pasukan mereka demi mengakhiri penjajahan dan peperangan.
"Taliban harus mengurangi aksi kekerasan dan berunding dengan niat baik, serta memegang janji untuk berhenti bekerja sama dengan kelompok teroris. Tujuan kami jelas, Afghanistan tidak boleh lagi dijadikan sarang teroris untuk menyerang tanah air kami," ujar Stoltenberg.
(ayp/ayp)