Netanyahu Akhirnya Dapat Kepastian Ditelepon Biden

CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 15:14 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AP/Ariel Schalit)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi pemimpin negara Timur Tengah pertama yang akan dihubungi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Biden telah merencanakan untuk berbicara dengan pemimpin negara Timur Tengah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki setelah beredar spekulasi bahwa Biden sengaja mengabaikan Netanyahu.

Israel merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah.

Psaki mengatakan Biden akan segera mengontak Netanyahu, namun dia tidak menjelaskan secara detail mengenai kepastian waktu.

"Israel tentu saja sekutu. Israel adalah negara di mana kami memiliki hubungan keamanan strategis yang penting, dan tim kami berhubungan, belum sampai tingkat kepala negara, tetapi segera," kata Psaki, Selasa (16/2) seperti dikutip dari Reuters.

Sebelumnya sempat beredar rumor bahwa Biden sengaja menghina Netanyahu karena tidak menyertakannya dalam panggilan telepon ke para pemimpin dunia sejak dia resmi menjabat pada 20 Januari.

Biden selama ini telah menghubungi sejumlah pemimpin dunia, termasuk China, Meksiko, Inggris, India, Prancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.

Ada juga spekulasi hal itu menandakan ketidaksenangan Biden atas hubungan dekat Netanyahu dengan mantan Presiden Donald Trump. Trump diketahui langsung menelepon Netanyahu dua hari setelah dilantik jadi presiden pada 2017.

Netanyahu tidak khawatir Biden tak kunjung meneleponnya.

Duta Besar Israel untuk Washington Gilad Erdan memahami Biden saat ini memiliki masalah mendesak yang mesti dihadapi, seperti pandemi virus corona dan dampak ekonomi.

Hingga kini belum diketahui seperti apa arah hubungan AS dan Israel di era kepemimpinan Biden.

Netanyahu sendiri mengakui berbeda pandangan dengan Biden mengenai masalah Iran dan Palestina. Meski demikian, dia yakin memiliki hubungan kerja yang kuat dengan Biden.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menarik pengakuan pemerintahan Trump bahwa Dataran Tinggi Golan merupakan bagian dari Israel.

Blinken mengatakan AS tetap berhati-hati dalam mengakui kedaulatan Israel atas wilayah itu, meski ia melihat kendali atas Golan sangat penting bagi keamanan negara Yahudi itu.

Tak hanya itu, Biden dilaporkan akan membatalkan sejumlah keputusan yang dibuat Trump terkait masalah Israel dan Palestina.

Menurut Pelaksana Tugas Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Richard Mills, Biden tidak akan mendukung rencana pencaplokan sebagian Tepi Barat dan perluasan permukiman ilegal oleh Israel, serta membatalkan pemangkasan bantuan bagi penduduk Palestina.

(dea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK