Inggris Minta UEA Tunjukkan Bukti Putri Dubai Masih Hidup
Inggris meminta Uni Emirat Arab menunjukkan bukti bahwa putri penguasa Dubai Sheikha Latifa, masih hidup. Permintaan itu ditegaskan Inggris setelah sang putri mengirim video rahasia yang mengungkap bahwa dia disekap di vila.
Dalam video itu, Latifa khawatir akan keselamatannya setelah gagal melarikan diri.
Sheikha Latifa belum terlihat di hadapan publik sejak dia berusaha melarikan diri dari Uni Emirat Arab melalui laut pada Maret 2018.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan video tersebut sangat meresahkan karena menunjukkan seorang wanita mengalami kesusahan.
"Mengingat apa yang baru saja kita lihat, saya pikir hanya orang-orang di level manusia ingin melihat bahwa dia masih hidup dan sehat," kata Raab kepada Sky, Rabu (17/2) seperti dikutip dari Reuters.
Dalam video yang ditampilkan dalam program BBC Panorama, Latifa mengatakan bahwa semakin hari kian putus asa.
"Saya seorang sandera dan vila ini telah diubah menjadi penjara."
Video tersebut memperlihatkan sang putri berjongkok di sudut kamar mandi.
Menurut Latifa, petugas yang berjaga memberitahu bahwa dia akan ditahan selamanya di tempat itu. "Tidak akan pernah melihat matahari lagi".
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen kapan atau di mana video itu direkam.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengaku prihatin dengan kondisi Latifa. Dia mengaku akan menunggu hasil penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Itu jelas sesuatu yang kami khawatirkan, tetapi Komisi Hak Asasi Manusia PBB sedang menyelidiki itu," kata Johnson.
"Saya pikir yang akan kami lakukan adalah menunggu dan melihat bagaimana perkembangan mereka. Kami akan pantau itu."
Sementara itu pihak penguasa Dubai tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sheikh Latifa, anak dari pemimpin Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, sempat menjadi perhatian publik ketika secara blak-blakan menceritakan upayanya keluar dari Uni Emirat Arab dan kabur dari sang ayah.
Latifa berusaha melarikan diri dari UEA dengan kapal yang kemudian dicegat oleh pasukan komando di lepas pantai India pada 2018.
Latifa kabur melalui perbatasan ke Oman dengan bantuan seorang teman. Dia lalu kabur ke India menggunakan kapal dibantu oleh seorang warga Prancis, Herve Jaubert, yang berhasil melarikan diri dari Uni Emirat Arab pada 2010 lalu.
Sebelum sampai ke pesisir India, kapal Sheikha Latifa dicegat oleh tiga kapal perang India dan dua kapal perang Uni Emirat Arab.
Sumber pemerintah Dubai saat itu mengatakan bahwa putri telah dibawa kembali. UEA kemudian merilis foto-foto Latifa, dan mengatakan sang putri dalam kondisi aman bersama keluarga.
Sebuah organisasi pemerhati hak asasi manusia merilis video di mana Latifa bercerita mengenai alasannya kabur.
Perempuan kelahiran 1985 itu berupaya kabur dari rumahnya pada Maret lalu setelah mengeluh terkait perlakukan ayahnya yang represif.
(dea)