Vaksin Corona Pertama dari Skema Covax Tiba di Ghana

CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2021 20:57 WIB
Sekitar 600 ribu dosis vaksin corona melalui skema Covax tiba di Ghana pada Rabu (23/2).
Sekitar 600 ribu dosis vaksin corona melalui skema Covax tiba di Ghana. (Foto: AP/Rafiq Maqbool)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ghana telah menerima kiriman 600 ribu dosis pertama vaksin corona buatan AstraZeneca melalui skema Covax pada Rabu (23/2). Vaksin yang dikirim ke Ghana diproduksi oleh Serum Institute of India.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi dana Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk anak-anak (UNICEF) dalam pernyataan bersama mengungkap pengiriman ini merupakan salah satu skema pemberian vaksin bagi negara-negara miskin.

"Ini adalah momen penting, karena kedatangan vaksin Covid-19 ke Ghana sangat penting untuk mengakhiri pandemi," kata perwakilan UNICEF Ghana, Anne-Claire Dufay dan perwakilan WHO, Francis Kasolo dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"600 ribu vaksin Covax ini adalah bagian dari tahap awal pengiriman yang merupakan bagian dari gelombang pertama vaksin Covid yang menuju ke beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah," tulisnya seperti mengutip Reuters.

Kedatangan vaksin corona di Ghana merupakan awal penting inisiatif negara-negara kaya untuk memperkecil kesenjangan antara negara kaya dan miskin dalam mengakses vaksin Covid-19.

Uni Afrika berupaya membantu 55 negara anggota untuk membeli lebih banyak dosis vaksin untuk menginokulasi 60 persen dari 1,3 miliar orang dalam tiga pekan ke depan di Benua Afrika.

Hingga akhir Februari Covax mengalokasikan tahap pertama dari 330 juta dosis vaksin untuk 145 negara di dunia, termasuk beberapa negara Afrika Barat.

Pekan lalu, tim vaksin sepakat untuk mengirimkan 270 juta dosis vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson untuk pengiriman tahun ini.

China turut menyumbang vaksin Sinopharm ke beberapa negara Eropa, termasuk Zimbabwe dan Guinea. Sementara Rusia menawarkan pasokan 300 juta vaksin Sputnik ke skema Uni Afrika bersama dengan paket pembiayaan.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (23/2) mendesak negara-negara kaya untuk berbagi dosis vaksin corona melalui skema Covax untuk agar distribusi adil.

"Sejauh ini 210 juta dosis vaksin telah diberikan secara global, tetapi setengahnya hanya ada di dua negara. Lebih dari 200 negara belum memberikan dosis pertama vaksin," kata Tedros di Jenewa.

Covax merupakan inisiasi yang dipimpin oleh WHO, aliansi vaksin GAVI, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan UNICEF yang diluncurkan pada Juni 2020 lalu.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER