Pemerintah Afrika Selatan tengah mempertimbangkan untuk mengembalikan vaksin Virus Corona (Covid-19) AstraZeneca kepada produsen atau menyumbangkannya ke negara lain di Afrika.
Dalam laporan The Economic Times yang dikutip Reuters, Selasa (16/2), pemerintah Afrika Selatan berencana mengembalikan sekitar 1 juta dosis vaksin corona AstraZeneca kepada perusahaan pembuatnya di India.
Vaksin corona AstraZeneca yang diterima Afrika Selatan dibuat dengan lisensi oleh Serum Institut India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, sekitar 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca pesanan Afrika Selatan diperkirakan akan tiba pada pekan depan.
Afrika Selatan menyatakan tidak akan melanjutkan program vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca karena tingkat efikasi yang rendah. Vaksin itu terbukti tidak mempan ketika disuntikkan kepada pasien yang terinfeksi jenis virus mutasi 501Y.V2 di negara itu, yang mengalami gejala ringan hingga sedang.
Selain mengembalikan vaksin itu, Afrika Selatan berencana menyumbangkan vaksin AstraZeneca kepada negara lain di Benua Afrika, melalui organisasi Uni Afrika.
"Dosis yang ada mungkin akan disumbangkan kepada negara lain di benua ini melalui Uni Afrika," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Afrika Selatan, Anban Pillay.
Ia mengatakan pemerintah Afrika Selatan sedang berupaya meminta kembali uang yang sudah dibayarkan kepada AstraZeneca.
Jika uang pembelian vaksin tidak bisa dikembalikan, mereka mempertimbangkan menjual kembali persediaan vaksin AstraZeneca kepada negara yang membutuhkan.
Saat ini pemerintah Afrika Selatan menggunakan vaksin corona buatan Johnson & Johnson's untuk program vaksinasi. Kelompok yang disuntik pada tahap awal adalah para tenaga kesehatan.
(ayp/ayp)