PM Malaysia Minta Raja Bubarkan Parlemen bila Corona Berakhir

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mar 2021 01:09 WIB
PM Malaysia Muhyiddin Yassin menegaskan bahwa dia akan meminta Raja membubarkan parlemen setelah pandemi Covid-19 bisa diatasi.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin. (Maszuandi Adnan/Malaysia's Department of Information via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menegaskan bahwa dia akan meminta Raja Al-Sultan Abdullah Ahmad Shah membubarkan parlemen setelah pandemi Covid-19 bisa diatasi.

Setelah parlemen dibubarkan, maka pemilu dapat digelar untuk memilih pemimpin baru.

Hal itu diungkapkan Muhyiddin dalam pidato peringatan satu tahun Perikatan Nasional, Senin (1/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokus utama pemerintah saat ini adalah untuk menjauhkan negara ini dari pukulan ganda krisis kesehatan dan ekonomi. Setelah pandemi selesai, saya akan meminta Yang di-Pertuan Agong untuk membubarkan Parlemen," kata Muhyiddin seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Sampai saat itu, saya dan rekan-rekan di Kabinet akan terus menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin."

Dia mempersilakan masyarakat untuk menentukan sendiri siapa pilihan mereka, apakah kembali memilih Perikatan Nasional (PN) atau lainnya.

Pada Oktober lalu, Raja Malaysia membatalkan pemilu sela di Sabah untuk mencegah penularan virus corona. Keputusan itu didapat setelah Raja menyetujui deklarasi darurat di Batu Sapi, Negara Bagian Sabah.

Pidato Muhyiddin juga menyinggung masalah tata kelola, termasuk rencana untuk memacu pemulihan ekonomi pada 2021, di samping penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi digital.

Dia optimistis ekonomi Malaysia perlahan membaik di 2021 ini. Menurut proyeksi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, ekonomi Malaysia diperkirakan akan tumbuh masing-masing sebesar 7 persen dan 6,7 persen.

Meski kegiatan ekonomi sudah berjalan kembali, katanya, pembatasan pergerakan masih diperlukan di perbatasan internasional, antarnegara, serta untuk kegiatan sosial dan bisnis di mana jarak sosial tidak memungkinkan.

"Pembukaan kembali kegiatan ini baru bisa dilakukan setelah vaksinasi sudah mencapai target cakupan penduduk," ujarnya.

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER