AS Tuduh Rusia Jelek-jelekkan Vaksin Covid Pfizer dan Moderna

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 20:02 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (morgueFile/click)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat menuduh Rusia sengaja menyebarkan informasi keliru untuk merusak reputasi vaksin corona Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pihaknya mengidentifikasi tiga publikasi online yang diarahkan oleh dinas intelijen Rusia untuk melakukan kampanye disinformasi tersebut.

"Outlet tersebut menyebarkan banyak jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, protes, dan masalah memecah belah yang dapat mereka eksploitasi," kata juru bicara itu seperti dilaporkan Reuters, Minggu (7/3).

Tiga outlet media itu yakni News Front dikendalikan oleh layanan keamanan federal Rusia. Kemudian New Eastern Outlook dan Oriental Review diarahkan dan dikendalikan oleh dinas intelijen luar negeri Rusia.

"Kementerian Luar Negeri akan terus mengekspos aktivitas jahat Rusia secara online," ujar juru bicara itu. "Kami juga akan terus bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk memberikan tanggapan global dalam melawan disinformasi."

Dugaan kampanye disinformasi ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal (WSJ). Namun seorang juru bicara Kremlin membantah klaim AS bahwa Rusia menyebarkan informasi palsu tentang vaksin.

Kedutaan Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rusia merupakan salah satu negara yang mengembangkan vaksin Covid-19, yakni Sputnik V.

Rusia menyetujui vaksin Sputnik V pada Agustus, sebelum uji coba skala besar dimulai. Kala itu mereka mengklaim sebagai negara pertama yang menyetujui vaksin corona.

Hasil uji coba berbulan-bulan kemudian menunjukkan bahwa vaksin Sputnik V 92 persen efektif melawan virus corona.

Sementara itu, Pfizer yang berkantor pusat di New York, dan BioNTech Jerman, menjadi vaksin pertama yang disetujui di Amerika Serikat. Regulator AS merestui penggunaan vaksin itu pada Desember.

Adapun vaksin buatan Moderna, yang berkantor pusat di Massachusetts, disetujui akhir Desember.

(dea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK