Korut Sebut Niat AS Berdialog Cuma Tipu-tipu
Korea Utara menganggap niat Amerika Serikat yang baru-baru ini menyatakan ingin memulai lagi komunikasi dengan Pyongyang merupakan "trik murahan".
Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son-hui, mengatakan Gedung Putih telah berupaya menghubungi Pyongyang melalui berbagai cara mulai dari surat elektronik dan telepon bahkan melalui negara ketiga.
Namun, Choe mengatakan Pyongyang tidak akan pernah menanggapi niat AS tersebut sampai Gedung Putih di tangan Presiden Joe Biden mencabut semua kebijakan yang dinilai merugikan negara terisolasi itu.
Menurutnya, upaya AS menjalin komunikasi lagi dengan Korut sebagai "trik murahan" untuk pencitraan belaka.
"Apa yang telah terdengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila tentang 'ancaman dari Korea utara' dan retorika tak berdasar tentang 'denuklirisasi lengkap'," kata Choe kepada kantor berita Korut, KCNA, pada Rabu (17/3).
Choe juga mengkritik AS karena tetap melanjutkan latihan militer bersama Korsel yang selama ini dinilai Korut merupakan persiapan menginvasi negaranya.
Choe juga menyinggung sanksi yang masih diterapkan AS untuk menekan Korut.
"Tidak ada dialog yang mungkin dilakukan sampai AS membatalkan kebijakan permusuhannya terhadap Korut. Sampai itu terjadi, kedua belah pihak dapat berkomunikasi dengan sejajar," ujar Choe seperti dikutip Reuters.
Pernyataan Choe itu muncul ketika Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengunjungi Korea Selatan.
Sebelumnya, AS mengatakan telah mencoba berkomunikasi dengan Korut pada awal Maret lalu. Namun, Washington menuturkan hingga kini belum mendapat jawaban.
Berbicara di Seoul, Blinken menuduh Korut melakukan "pelanggaran sistemik dan meluas" terhadap rakyatnya sendiri. Ia juga menegaskan AS dan sekutunya di kawasan berkomitmen untuk melucuti nuklir Korut.
(rds/dea)