Tagar #StopAsianHate dan #RacismIsNotComedy sempat menjadi trending topic Twitter Indonesia pada Rabu (17/3) malam.
Kedua tagar itu muncul setelah enam warga keturunan Asia tewas dalam penembakan di tiga panti pijat di Atlanta, Amerika Serikat, Selasa (16/3).
Sebanyak delapan orang tewas dalam aksi penembakan itu. Enam korban tewas di antaranya merupakan keturunan Asia, sedangkan dua korban lainnya merupakan warga kulit putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketujuh korban tewas itu merupakan perempuan, sementara satu korban adalah laki-laki.
Seorang pejabat Konsulat Korea Selatan di Atlanta mengatakan empat perempuan yang tewas dalam insiden itu merupakan etnis Korea, namun belum diketahui status kewarganegaraan mereka.
Sejauh ini, kepolisian belum bisa menjelaskan motif penembakan. Namun, aparat berhasil menangkap terduga pelaku yang diidentifikasi sebagai Robert Aaron Long (21), seorang laki-laki kulit putih yang disebut memiliki kecanduan seks.
Long ditangkap polisi setelah melarikan diri sejauh 241 kilometer dari lokasi kejadian.
Tagar #StopAsianHate pun disebut muncul di media sosial sebagai bentuk seruan menghentikan tindakan rasial terhadap keturunan Asia terutama di AS.
Tagar #StopAsianHate merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Stop APPI Hate, yang merupakan lembaga non profit di AS yang menuntut untuk dihentikanya rasisme terhadap warga Asia yang tinggal di sana.
Lembaga itu dibentuk pada 19 Maret 2020 sebagai respons atas tingginya ujaran kebencian, kekerasan, perundungan, diskriminasi yang kerap diterima warga keturunan Asia-Pasifik di AS akibat pandemi Covid-19, seperti dikutip laman resmi APPI Hate.
Berdasarkan laporan yang dirilis Stop APPI Hate menyatakan telah terjadi 3,795 penyerangan bermotif rasial yang telah dilakukan kepada orang Asia sejak awal pandemi Covid-19.
Laporan tersebut merupakan sebagian kecil dari fakta yang terjadi karena banyak korban yang tidak melaporkan diri ke pihak kepolisian setempat, dikutip dari Latimes.
Insiden penembakan di Atlanta pun dianggap menjadi puncak kegusaran warga keturunan Asia terkait perlakukan diskriminatif dan rasial yang diterima mereka di negara Barat seperti Amerika.
Tak hanya netizen, politikus Negeri Paman Sam hingga selebriti dan aktivis Asia juga turut menyuarakan gerakan #StopAsianHate di media sosial.
(rds/dea)