India waspada menjelang puncak Kumbh Mela, ritual umat Hindu mandi di sungai di Kota Haridwar, Uttarakhand, yang jatuh pada April mendatang, di tengah peningkatan infeksi Covid-19.
Reuters melaporkan bahwa pemerintah Uttarakhand tetap memberikan izin pengadaan puncak festival 12 tahunan yang sudah dimulai sejak awal Maret itu.
Berdasarkan perkiraan awal, puncak acara Kumbh Mela akan dihadiri lebih dari 150 juta orang yang percaya bahwa mandi di sungai dalam ritual ini dapat membersihkan dosa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah mewajibkan para peserta untuk memakai masker. Mereka juga akan memberikan masker secara cuma-cuma dan menjamin pengadaan lokasi santiasi publik di sekitar tempat ritual berlangsung.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, Kementerian Kesehatan India mengirimkan surat resmi ke pemerintah Uttarakhand.
Dalam surat itu, Kemenkes India memperingatkan bahwa tes Covid-19 yang hanya mencapai 55 ribu orang per hari di kota itu tak sepadan dengan jumlah umat Hindu peserta ritual Kumbh tersebut.
"Tingkat paparan Covid-19 berpotensi melambung karena perkiraan peningkatan kasus selama Kumbh," tulis Kemenkes India seperti dikutip Reuters, Minggu (21/3).
Mereka kemudian menuliskan, "Sekarang, lebih dari 12 negara bagian di India mengalami peningkatan kasus Covid-19 selama beberapa pekan belakangan, dan para umat Hindu diperkirakan mengunjungi Haridwar saat Kumbh Mela juga bisa jadi datang dari negara-negara bagian itu."
Meski demikian, pemerintah Uttarakhand tetap akan memberikan izin bagi umat Hindu yang ingin mengikuti ritual 12 tahun sekali itu.
Saat ini, India sendiri sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19. Dalam 24 jam belakangan, India melaporkan 43 ribu kasus baru.
Di tengah peningkatan kasus Covid-19 ini, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menuai kritik karena malah mengekspor vaksin lebih banyak ketimbang yang diberikan kepada warga sendiri.
Sejauh ini, India sudah mendonasikan 8 juta dosis dan menjual hampir 52 juta dosis ke 75 negara. Sementara itu, mereka baru menyuntikkan 44 juta dosis vaksin kepada warganya sejak program vaksinasi dimulai pada pertengahan Januari lalu.
(has)