Keluarga George Floyd Berlutut 8 Menit 46 Detik Jelang Sidang

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mar 2021 21:15 WIB
Keluarga George Floyd berlutut 8 menit 46 detik di depan pengadilan AS menjelang sidang Derek Chauvin, polisi yang diduga menghabisi nyawa kerabatnya itu.
Keluarga George Floyd berlutut 8 menit 46 detik di depan pengadilan AS menjelang sidang Derek Chauvin, polisi yang diduga menghabisi nyawa kerabatnya itu. (AFP/Kerem Yucel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dengan bersusah payah, keluarga George Floyd berlutut selama 8 menit 46 detik di depan gedung pengadilan di Minneapolis menjelang sidang Derek Chauvin, polisi yang diduga menghabisi nyawa kerabatnya tersebut pada Senin (29/3).

Seorang aktivis hak asasi manusia yang ikut serta dalam aksi tersebut, Al Sharpton, mengatakan bahwa mereka sengaja melakukannya selama 8 menit 46 detik, sesuai dengan dugaan lama polisi menduduki leher Floyd hingga tewas pada tahun lalu.

"Kami berlutut selama delapan menit 46 detik. Kami ingin kalian merenungkan selama itu, mengapa Chauvin tak mengangkat lututnya selama itu," ujar Sharpton seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kenyataannya, insiden itu kemungkinan terjadi lebih lama. Dalam persidangan tersebut, jaksa penuntut, Jerry Blackwell, menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan setelah meneliti sejumlah video,Chauvin kemungkinan menindih Floyd selama 9 menit 29 detik.

Saat sidang, jaksa juga memutar video yang menunjukkan momen-momen akhir hidup Floyd di tangan Chauvin.

"Sembilan menit dan s29 detik. Sebegitu lama kejadian itu berlangsung," ujar Blackwell dalam sidang.

Meski demikian, kuasa hukum Chauvin, Eric Nelson, membantah semua tuduhan yang diarahkan kepada kliennya. Ia mengaku punya bukti bahwa Floyd mengonsumsi narkoba sehingga memaksa aparat untuk mengambil tindakan tegas.

Ia kemudian mengklaim bahwa kematian Floyd merupakan akibat dari narkoba dan kondisi medis lainnya, bukan karena tak bisa bernapas akibat ditindih.

"Bukti akan menunjukkan bahwa Floyd meninggal karena cardiac arrhytmia yang terjadi karena hipertensi, penyakit koroner, dan konsumsi methamphetamine dan fentanyl, dan adrenalin yang mengalir di tubuhnya," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Nelson pun menegaskan bahwa Chauvin bertindak sesuai dengan standar operasional kepolisian Amerika Serikat.

"Kalian akan mengetahui bahwa Derek Chauvin melakukan apa yang diajarkan," tutur Nelson.

Sidang ini menjadi perhatian publik AS yang sudah jengah dengan perlakuan diskriminatif polisi terhadap kulit hitam.

Begitu besar perhatian publik terhadap kasus ini, sidang tersebut sampai-sampai disiarkan langsung di televisi. Presiden AS, Joe Biden, pun disebut akan memperhatikan perkembangan kasus ini dengan seksama.

"Dia tentu akan memperhatikan dengan seksama, seperti warga Amerika lain di negara ini juga akan menyaksikan," ujar juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER