Jelang Sidang, Keluarga George Floyd Ragu Dapat Keadilan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mar 2021 04:30 WIB
Sidang pertama pelaku pembunuhan George Floyd, Derek Chauvin akan dilaksanakan hari ini, Senin (8/3) di Pengadilan Minneapolis.
Sidang pertama Derek Chauvin, pelaku pembunuhan Geroge Floyd akan digelar hari ini. (Foto: AP/Victor R. Caivano)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keluarga mendiang George Floyd, warga kulit hitam Amerika Serikat yang meninggal mengaku ragu dengan keadilan sistem hukum jelang persidangan perdana pelaku sekaligus mantan polisi, Derek Chauvin. Sidang pertama Chauvin akan dilaksanakan di Pengadilan Minneapolis dan akan menampilkan video yang memperlihatkan bagaimana detik-detik Floyd menjemput ajal.

Keraguan keluarga Floyd bukan tanpa alasan, hal itu didorong oleh sistem hukum yang secara historis tidak memberikan penegakan hukum kepada etnis kulit hitam.

"Saya ingin keadilan menang. Saya jelas yakin, tapi khawatir dengan sistemnya [hukum di AS]," kata Selwyn Jones, paman mendiang Floyd.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari bukti rekaman video yang memperkuat kesalahan yang dilakukan Chauvin terhadap Floyd, Jones mengaku tidak yakin dengan hasil persidangan yang bisa dimenangkan oleh mendiang keponakannya.

Mengutip AFP, ia menuturkan aturan 'teknis'-termasuk undang-undang yang memberi petugas polisi kekebalan hukum dapat digunakan untuk memanipulasi sistem sehingga merugikan minoritas seperti mereka.

"Anda telah melihat hal-hal seperti ini terjadi dari waktu ke waktu dan mereka tidak pernah bekerja sebagaimana mestinya," ucapnya menambahkan.

Contoh paling mencolok, menurutnya, adalah kasus pemukulan oleh polisi Los Angeles terhadap Rodney King, seorang pria kulit hitam pada 1992 telah terjadi pengejaran berkecepatan tinggi. Terlepas dari bukti rekaman video yang jelas menunjukkan adanya pemukulan, juri membebaskan ketiga petugas yang terlibat dan tidak mencapai putusan pada sidang keempat.

"Jika ada pembebasan [terhadap Chauvin], seluruh dunia akan hancur. Saya benci kerusuhan, tapi terkadang itulah satu-satunya cara orang memahaminya," ujarnya.

Kendati pesimis, namun Jones mengaku tetap menaruh harapan adanya keadilan jika berkaca pada gelombang protes besar-besaran yang mengutuk perlakuan yang diterima Floyd hingga meregang nyawa.

"Hanya kebetulan, kematian keponakan saya harus di tengah pandemi, dengan semua orang di dunia berkesempatan untuk melihat seperti apa itu rasisme."

Kasus kematian George Floyd, sempat terjadi protes besar-besaran di berbagai negara di dunia dan mempopulerkan kampanye 'Black Lives Matter'.

Kasus yang menimpa Chauvin ini akan dikawal secara ketat dan disiarkan langsung. Kantor Jaksa Agung Minnesota pun meminta bantuan mantan pejabat mereka yaitu Neal Katyal untuk ikut membantu menuntut Chauvin.

Katyal menganggap persidangan perdana Chauvin adalah kasus kriminal penting dan salah satu kasus terpenting dalam sejarah AS, seperti dikutip AFP.

Sementara itu, tiga petugas polisi lain yang terlibat dalam penangkapan Floyd, Alexander Kueng, Thomas Lane dan Tou Thao akan menghadapi dakwaan yang lebih ringan dan akan diadili secara terpisah.

(isa/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER