Komisi vaksin Jerman STIKO merekomendasikan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun. Hal itu menyusul semakin banyaknya laporan terkait penggumpalan darah yang dialami oleh kelompok muda yang telah divaksin.
Dilansir AFP, keputusan diambil "berdasarkan data yang tersedia saat ini terkait efek samping thromboembilic yang jarang terjadi tetapi sangat parah" bagi kelompok muda.
STIKO berniat untuk membuat rekomendasi baru pada akhir April terkait penanganan bagi warga di bawah 60 tahun yang telah menerima suntikan dosis pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekomendasi penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca telah diterapkan di Berlin dan Munich melalui pengumuman yang disampaikan pada hari Selasa (30/3) waktu setempat.
"Kami secara provinsi menghentikan vaksinasi menggunakan AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Dilek Kalayci yang juga menyinggung soal "data baru terkait efek samping".
Kalayci mengungkapkan langkah itu merupakan upaya antisipasi. Hingga kini, tidak ada kasus efek samping serius yang terjadi di Berlin.
"Setiap orang yang telah menerima suntikan pertama AstraZeneca berada dalam perlindungan yang sangat baik," ujarnya.
Kanselir Angela Merkel dan Menteri Kesehatan Jens Spanh menggelar rapat darurat untuk membahas vaksin tersbut.
Sebelumnya, sejumlah negara juga membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca. Perancis dan Kanada membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca hanya untuk warga di atas 55 tahun. Sementara itu, Spanyol membatasi penggunaan vaksin hanya untuk warga di bawah 65 tahun.
(afp/sfr)