DK PBB Anggap Teror Bom Katedral Makassar Serangan Pengecut

CNN Indonesia
Rabu, 31 Mar 2021 16:56 WIB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan bom bunuh diri ke Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi.
Ledakan di Katedral Makassar. (ANTARA FOTO/Indra Arbiyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan bom bunuh diri ke Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi.

Melalui pernyataan, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan DK PBB menganggap serangan yang melukai 14 orang jemaat dan petugas sekuriti itu sebagai "serangan teroris keji dan pengecut."

Kemlu RI menuturkan DK PBB turut menyampaikan bela sungkawa kepada Pemerintah Indonesia dan para korban serangan di Gereja Katedral Makassar, serta menyerukan agar seluruh pelaku yang terlibat dapat ditindak tegas sesuai hukum yg berlaku.


"DK PBB juga menegaskan kembali bahwa segala bentuk tindakan terorisme adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari apapun motivasi mereka," bunyi pernyataan Kemlu RI pada Rabu (31/3).

Bom bunuh diri di Katedral Makassar itu pun menyorot perhatian komunitas internasional. Beberapa media asing turut mewartakan serangan teroris tersebut.

Reuters melaporkan tentang kesaksian pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhemus Tulak bahwa seorang tersangka pembom mencoba memasuki halaman gereja dengan sepeda motor, tetapi dihentikan oleh petugas keamanan.


Ada pula media lokal Prancis, Le Figaro, melaporkan bahwa ledakan terjadi ketika massa baru saja selesai ibadah, dan menyebabkan beberapa orang terluka.

Hingga Senin (29/3) sore, polisi telah menangkap sebanyak 13 orang terduga teroris di sejumlah lokasi, termasuk Condet dan Bekasi.

Empat dari 13 terduga teroris itu ditangkap di Makassar. Mereka diduga turut membantu pelaku bom bunuh diri di Makassar. Mereka membantu pasangan suami-istri pelaku bom bunuh diri untuk membeli bahan-bahan peledak.

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan DK PBB menganggap serangan yang melukai 14 orang jemaat dan petugas sekuriti itu sebagai "serangan teroris keji dan pengecut."

Kemlu RI menuturkan DK PBB turut menyampaikan bela sungkawa kepada Pemerintah Indonesia dan para korban serangan di Gereja Katedral Makassar, serta menyerukan agar seluruh pelaku yang terlibat dapat ditindak tegas sesuai hukum yg berlaku.

"DK PBB juga menegaskan kembali bahwa segala bentuk tindakan terorisme adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari apapun motivasi mereka," bunyi pernyataan Kemlu RI pada Rabu (31/3).

Bom bunuh diri di Katedral Makassar itu pun menyorot perhatian komunitas internasional. Beberapa media asing turut mewartakan serangan teroris tersebut.
dk

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Reuters melaporkan tentang kesaksian pastor Katedral Makassar, Wilhemus Tulak bahwa seorang tersangka pembom mencoba memasuki halaman gereja dengan sepeda motor, tetapi dihentikan oleh petugas keamanan.

Ada pula media lokal Prancis, Le Figaro, melaporkan bahwa ledakan terjadi ketika massa baru saja selesai ibadah, dan menyebabkan beberapa orang terluka.

Hingga Senin (29/3) sore, polisi telah menangkap sebanyak 13 orang terduga teroris di sejumlah lokasi, termasuk Condet dan Bekasi.

Empat dari 13 terduga teroris itu ditangkap di Makassar. Mereka diduga turut membantu pelaku bom bunuh diri di Makassar. Mereka membantu pasangan suami-istri pelaku bom bunuh diri untuk membeli bahan-bahan peledak.

(rds/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER