WHO Kritik Vaksinasi Corona di Eropa Sangat Lambat

CNN Indonesia
Kamis, 01 Apr 2021 23:12 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti program vaksinasi virus corona di Eropa berjalan sangat lambat.
Ilustrasi lambang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (AFP/FABRICE COFFRINI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti program vaksinasi virus corona di Eropa berjalan sangat lambat.

Direktur WHO untuk kawasan Eropa, Hans Kluge, juga mengkhawatirkan infeksi Covid-19 yang kembali melonjak di kawasan tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

"Vaksin memberikan jalan terbaik saat ini bagi kita untuk keluar dari pandemi ini. Tapi, program vaksinasi ini sangat lambat dan memperpanjang pandemi," kata Kluge melalui pernyataan seperti dikutip AFP pada Kamis (1/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus mempercepat proses vaksinasi dengan meningkatkan produksi, mengurangi hambatan dalam pemberian vaksin, dan menggunakan setiap dosis vaksin yang kita miliki sekarang," paparnya menambahkan.

WHO menganggap kondisi pandemi corona di Eropa lebih mengkhawatirkan daripada yang kita lihat dalam beberapa bulan terakhir.

Kluge mengatakan lima minggu lalu, jumlah kasus corona baru di Eropa dalam sepekan turun menjadi di bawah satu juta. Namun, pada pekan lalu terdapat peningkatan penularan Covid-19 di sebagian besar negara Eropa dengan total 1,6 juta kasus baru.

"Jumlah total kematian di Eropa akibat corona dengan cepat mendekati satu juta dan jumlah total kasus akan melampaui 45 juta," kata Kluge.

Direktorat kawasan Eropa WHO mencakup 53 negara dan teritori, termasuk Rusia dan beberapa Asia Tengah.

WHO memperingatkan bahwa penyebaran virus yang cepat dapat meningkatkan risiko varian baru yang dikhawatirkan terus berkembang.

"Kemungkinan kemunculan varian baru yang mengkhawatirkan meningkat seiring dengan kecepatan replikasi dan penyebaran virus, jadi membatasi penularan melalui tindakan pengendalian penyakit dasar sangat penting," kata Dorit Nitzan, direktur darurat regional WHO Eropa, dalam pernyataan itu.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER