Rusia dilaporkan mendaftarkan vaksin virus corona (Covid-19) untuk hewan yang dinamakan Carnivac-Cov.
Badan Pengawas Keamanan Pertanian Rusia, Rosselkhoznadzor, mengatakan uji klinis Carnivac-Cov tela dimulai sejak Oktober 2020 lalu.
Lembaga itu mengklaim vaksin Covid-19 untuk hewan yang pertama di dunia ini 100 persen efektif membunuh virus corona pada hewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uji klinis Carnivac-Cov melibatkan anjing, kucing, rubah Artik, cerpelai, rubah, dan beberapa hewan lainnya," kata Wakil Kepala Rosselkhoznadzor, Konstantin Savenkov, pada Rabu (30/3).
"Hasil uji coba memungkinkan kami untuk menyimpulkan bahwa vaksin itu tidak berbahaya dan sangat imunogenik karena semua hewan yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap virus corona dalam 100 persen," ujarnya menambahkan.
Savenkov mengatakan kekebalan yang dihasilkan vaksin tersebut mampu bertahan hingga enam bulan setelah vaksinasi. Namun, ia mengatakan sampai saat ini analisis masih terus dikembangkan.
Dikutip Reuters, Savenkov menuturkan lembaganya tengah berencana untuk memulai produksi massal vaksin Carnivac-Cov ini yang akan berlangsung paling cepat pada April mendatang.
Pandemi virus corona yang telah muncul dan menyebar sejak lebih dari setahun terakhir memang tak hanya menyasar manusia.
Beberapa binatang seperti delapan gorila di San Diego Zoo Safari Park, Amerika Serikat, hingga empat singa di Kebun Binatang Barcelona, Spanyol, juga sempat mengidap Covid-19.
Dua anak harimau putih di Pakistan bahkan dilaporkan mati akibat Covid-19.
Di Denmark, 15 juta Cerpelai terpaksa dibunuh karena diduga menularkan virus corona ke manusia.
(rds/ayp)