AS Pastikan Setop Produksi Bukan karena Keamanan AstraZeneca
Gedung Putih memastikan keputusan Pemerintah AS menghentikan produksi vaksin Covid-19 AstraZeneca di Emergent BioSolutions Inc di Baltimore bukan karena kekhawatiran soal keamanan atau efektivitasnya.
Selain itu, pejabat Gedung Putih tersebut juga memastikan bahwa penghentian itu tidak akan memengaruhi luaran dari dosis vaksin tersebut.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS sebelumnya memerintahkan Johnson & Johnson (J&J) bertanggung jawab atas insiden produksi di pabrik yang digunakan untuk kedua vaksin itu.
Emergent diminta untuk berhenti membuat vaksin AstraZeneca setelah pihak pabrikan kontrak tersebut membuat kesalahan yang merusak 15 juta dosis vaksin Covid-19 J&J.
"Ini bukan sebuah keputusan yang terkait dengan kekhawatiran soal vaksin AstraZeneca," kata penasihat Covid-19 Gedung Putih, Andy Slavitt kepada wartawan, Senin (5/4).
Vaksin AstraZeneca yang digunakan di puluhan negara kini berada dalam sorotan dan ditingkatkan pengawasannya setelah sejumlah laporan pembekuan darah terjadi usai menggunakan vaksin itu.
Kasus pembekuan darah tersebut terbilang amat jarang terjadi namun terjadi cukup serius di bagian otak.
Kesalahan pabrikan di AS ini terjadi beberapa minggu lalu. New York Times melaporkan bahwa ditemukan sejumlah vaksin J&J terkontaminasi dengan bahan-bahan vaksin AstraZeneca.
J&J pada Sabtu (3/4) menegaskan kembali mereka akan memberikan 100 juta dosis kepada Pemerintah AS pada akhir Mei. Pihak Emergent mengatakan pada Minggu (4/4) mereka akan meningkatkan produksi vaksin AstraZeneca di pabrik Baltimore.
Pihak AstraZeneca yang vaksinnya belum mendapatkan izin penggunaan di Amerika Serikat itu mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Joe Biden dalam mencari lokasi produksi alternatif.
"Ini adalah sebuah keputusan yang dibuat Depkes dengan Johnson & Johnson dan AstraZeneca dalam kolaborasi lengkap," kata Slavitt.
Slavitt juga mengatakan pada hampir sepertiga warga Amerika telah setidaknya mendapatkan dosis pertama Covid-19 dan lebih dari 55 persen warga lansia yang seutuhnya tervaksinasi.
Namun, infeksi kasus Covid-19 harian telah naik tujuh persen selama tujuh hari terakhir menjadi sekitar 64 ribu per hari. Hal itu diungkapkan oleh dr Rochelle Walensky, Kepala Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Senin (5/4).
(reuters/end)