Rusia Bela Myanmar, Usulan Sanksi Ditolak

CNN Indonesia
Selasa, 06 Apr 2021 20:25 WIB
Rusia membela Myanmar dari ancaman sanksi dengan dalih justru bisa memicu perang saudara di negara itu.
Ilustrasi gelombang demo menentang kudeta di Myanmar. (AP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia ikut membela Myanmar dari ancaman sanksi dengan dalih hal itu justru bisa memicu perang saudara di negara itu.

"Sejumlah ancaman dan tekanan terhadap Myanmar termasuk pemberian sanksi justru menutup peluang dan sangat berbahaya," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip kantor berita Interfax dan dilansir AFP, Selasa (6/4).

Menurut Kemenlu Rusia, tekanan berupa sanksi akan membuat ancaman perang saudara di Myanmar menjadi terbuka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini Rusia dan Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw) mempunyai hubungan kerja sama yang kuat. Bahkan Tatmadaw mengundang Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Formin, untuk menghadiri parade militer pada April lalu.

Dalam parade itu, militer Myanmar memamerkan persenjataan mereka, termasuk alat utama sistem persenjataan buatan Rusia seperti tank T-72, jet tempur MiG-29 dan helikopter Mi-24.

Menurut kelompok aktivis Asosiasi untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), sebanyak 564 orang tewas akibat bentrokan atau ditembak aparat keamanan Myanmar sejak kudeta 1 Februari lalu. Sejauh ini, sebanyak 2.667 orang ditahan junta militer akibat berdemo.

Junta militer juga terus mendapat perlawanan sengit dari para kelompok pemberontak Myanmar.

Infografis Menilik Milisi Etnis di Myanmar rev(CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Setidaknya 10 kelompok pemberontak dan kelompok etnis bersenjata di Myanmar menyatakan perlawanan mereka terhadap junta militer.

Salah satu sekutu Myanmar, China, tidak menyetujui usulan sanksi yang dibahas dalam rapat tertutup Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) kepada Myanmar.

China mendukung gagasan ASEAN soal pertemuan khusus dan upaya melakukan mediasi dalam meredakan situasi di Myanmar.

Di sisi lain, China adalah salah satu mitra dagang Myanmar yang cukup kuat dan menanam modal dalam jumlah besar di negara itu. Jika mereka tidak menolak sanksi itu, maka kerja sama ekonomi di antara kedua negara kemungkinan bakal terganggu.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER