Pemakaman Pangeran Philip pada akhir pekan mendatang disebut-sebut dapat menjadi kesempatan bagi kedua cucunya, William dan Harry, untuk rujuk.
John Major, mantan Perdana Menteri Inggris yang ditunjuk sebagai wali William dan Harry sepeninggal Putri Diana, mengatakan bahwa kemungkinan rujuk itu ada karena keduanya sama-sama memendam kesedihan.
"Mereka memiliki emosi yang sama. Mereka berbagi duka di saat yang sama karena kematian kakek mereka. Saya sangat berharap ini dapat memperbaiki perpecahan yang mungkin ada," ujar Major seperti dikutip Associated Press, Rabu (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, penulis biografi Harry, Angela Levin, mengatakan bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan masalah pribadi kliennya dengan William.
Menurutnya, kakak beradik itu masih butuh waktu untuk menyembuhkan luka usai wawancara kontroversial Harry dengan Oprah Winfrey bulan lalu.
"Saya pikir akan sangat salah jika ada pembicaraan tentang mereka sebelum pemakaman. Saya rasa salah juga membayangkan mereka akan berbagi emosi atau berpelukan, ketika banyak hal terjadi dalam setahun dan William memegang tanggung jawab besar," tutur Levin.
Saat ini, Harry sendiri sudah tiba di Inggris. Ia sedang menjalani isolasi mandiri sebelum hadir dalam pemakaman Pangeran Philip pada akhir pekan mendatang.
Sementara itu, istri Harry, Meghan Markle, tak mendampingi suaminya karena tak diperbolehkan bepergian jauh dari Amerika Serikat oleh dokternya mengingat ia sudah memasuki usia kandungan tujuh bulan.
Hubungan Harry dan William sendiri sudah merenggang sejak sang adik memutuskan untuk keluar dari perannya di Kerajaan Inggris.
Meski demikian, Ratu Elizabeth II masih menganggapnya keluarga. Harry pun masih menyandang gelarnya, Duke of Sussex.
Relasi kakak beradik ini kian buruk setelah wawancara kontroversial Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey disiarkan pada bulan lalu.
Dalam wawancara itu, Meghan dan Harry mengungkap berbagai tekanan yang harus mereka rasakan selama hidup sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris. Meghan juga mengungkap berbagai perlakuan institusi Kerajaan Inggris yang tak dapat ia terima.
Ia mengaku merasa dibungkam dan tak dilindungi, juga terisolasi. Meghan bahkan mengklaim bahwa ada satu anggota keluarga Kerajaan Inggris yang sempat khawatir dengan warna kulit anaknya, mengingat ia merupakan keturunan Afrika-Amerika.
Melihat begitu kuat tudingan-tudingan Harry dan Meghan, sejarawan Inggris, Ed Owens, pun menganggap masih terlalu dini untuk membahas proses rujuk kakak beradik itu.
"Saya rasa belum akan ada kisah hebat mengenai keluarga rujuk seperti sebelum 'Megxit' dalam waktu dekat," ucap Owens.
Kendati demikian, Levin masih menyimpan harapan Harry dan William dapat rujuk karena kedua anak Putri Diana itu punya ikatan yang kuat sejak kecil.
"Harry mengatakan kepada saya bahwa William merupakan satu-satunya orang yang bisa ia percaya. Dia dapat merasakannya ketika bertemu dengan orang lain, dia tidak pernah tahu betul apakah mereka benar-benar menyukainya apa adanya atau karena status. Namun, ia dapat mendiskusikan apa pun dengan William."
(has)