Filipina mengizinkan kembali penggunaan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca untuk warga di atas 60 tahun.
Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Rosario Vergeire, menyatakan bahwa pemerintah mengambil keputusan ini karena menganggap manfaat vaksin itu lebih besar ketimbang risikonya.
"Kita harus melihat kembali bahwa hanya sejumlah kecil populasi yang terkena efek samping AstraZeneca," ujar Vergeire seperti dikutip AFP, Senin (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vergeire kemudian menyatakan bahwa pemerintah akan merilis panduan baru penggunaan AstraZeneca yang memasukkan peringatan mengenai efek samping tersebut.
Filipina merupakan salah satu dari sejumlah negara yang menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
Mereka menangguhkan penggunaan AstraZeneca karena sejumlah negara melaporkan efek samping penggumpalan darah, yang kebanyakan dialami lansia.
Meski demikian, laporan mengenai penggumpalan darah itu memang hanya sebagian kecil dari keseluruhan vaksin AstraZeneca yang disuntikkan.
Filipina sendiri saat ini memiliki 525.600 dosis vaksin AstraZeneca. Mereka juga diperkirakan bakal menerima lebih dari 1,2 juta dosis AstraZeneca tambahan dalam beberapa bulan ke depan.
Secara keseluruhan, Filipina sudah menerima sekitar tiga juta dosis vaksin Covid-19, kebanyakan dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
(has)