Ceko Ancam Usir Semua Diplomat Rusia

Republik Ceko mengancam akan mengusir semua diplomat Rusia dari Praha, Selasa (20/4). Rusia dituding oleh Praha mengatur "serangan teror" di wilayah Ceko pada 2014.

"Saya siap untuk segalanya. Bahkan untuk membangun hubungan dari awal. Artinya kami akan mengirim mereka semua pulang," kata Menteri Luar Negeri dan Dalam Negeri Jan Hamacek di Facebook, dikutip AFP, Rabu (21/4).

Hamacek sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya akan memanggil duta besar Rusia terkait aksi saling usir diplomat kedua negara tersebut.

"Kami menyerukan tindakan kolektif dari negara-negara Uni Eropa dan NATO yang ditujukan pada pengusiran solidaritas," kata Hamacek.

Praha menuduh dinas rahasia Rusia berada di balik ledakan di depot amunisi dekat desa timur Vrbetice pada tahun 2014 yang menewaskan dua orang.

Polisi Ceko sedang mencari dua pria sehubungan dengan ledakan tersebut, bersama dengan ledakan tidak fatal kedua di Republik Ceko pada tahun 2014.

Orang-orang tersebut juga telah diidentifikasi sebagai tersangka dalam kasus keracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal tahun 2018 di Salisbury, Inggris. .

Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengatakan ledakan tahun 2014 adalah "serangan teror yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah kami yang tidak dapat diterima".

Dia meminta maaf karena mengatakan sehari sebelumnya bahwa ledakan itu tampaknya bukan tindakan terorisme negara, karena menargetkan barang-barang milik seorang pedagang senjata Bulgaria.

Para diplomat Rusia yang diusir telah meninggalkan Praha sejak Senin (19/4) lalu.

"Kami telah mengusir 18 perwira (dinas rahasia) SVR dan GRU dan kami dapat membuktikan bahwa masing-masing dari mereka memang seperti itu," ujar Hamacek.

Hamacek mengaku telah memanggil Duta Besar Rusia Alexander Zmeyevsky untuk memprotes pengusiran 20 diplomat Ceko dari Moskow.

"Masuk akal jika Republik Ceko mengambil tindakan lebih lanjut, duta besar Rusia harus menjadi yang pertama mendengarnya," kata Hamacek.