Inggris Klaim Berhasil Vaksinasi Setengah Populasinya

CNN Indonesia
Minggu, 25 Apr 2021 09:45 WIB
Inggris mengklaim telah berhasil melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap lebih dari setengah populasinya dengan setidaknya satu suntikan.
Warga London, Inggris, sudah diizinkan kongko di bar sejak 12 April 2021. (AP/Alberto Pezzali)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris mengklaim telah berhasil melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap lebih dari setengah populasinya dengan setidaknya satu suntikan, kata sekretaris kesehatan Matt Hancock pada hari Sabtu (24/4).

Data resmi menunjukkan total 33,51 juta orang di Inggris telah menerima dosis pertama vaksin, dengan lebih dari 12 juta orang telah diberikan dosis kedua vaksin.

"Ini tonggak sejarah yang brilian," kata Hancock dalam sebuah video yang diunggah di Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Populasi resmi Inggris adalah 66,8 juta, kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial.

Peluncuran vaksinasi Inggris, yang telah melaju lebih cepat dari negara-negara di Uni Eropa, mengartikan negara itu berada di jalur yang tepat untuk memudahkan langkah-langkah penguncian dan membuka kembali ekonomi sejalan dengan rencananya.

"Program vaksinasi ini adalah jalan keluar kami dari pandemi ini," tambah Hancock.

Pejabat juga melaporkan pada hari Sabtu tercatat 2.061 kasus virus Corona dan 32 kematian dalam 28 hari setelah tes positif.

Sementara itu, pejabat Inggris hampir menyelesaikan kesepakatan untuk membeli puluhan juta lebih dosis vaksin Pfizer COVID-19 untuk dosis penguat ketiga diberikan kepada orang tua musim gugur ini, seperti yang ditulis oleh Sunday Times melaporkan.

Sumber pemerintah mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka berharap bisa menggandakan pesanan sebanyak 40 juta.

Jika pembicaraan berhasil, stok tambahan juga dapat digunakan untuk mereka yang berusia 20-an, yang akan ditawari alternatif dari AstraZeneca, tambah laporan itu.

NHS Inggris akan mulai mengundang mereka yang berusia 30-an untuk mendapatkan vaksin pada akhir minggu ini.

(reuters/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER