Penjaga pantai di Bangladesh menyelamatkan 30 pengungsi Rohingnya pada Selasa (27/4) setelah perahu mereka terapung-apung di Teluk Benggala selama dua hari usai diserang perompak.
Juru bicara penjaga pantai Letnan Komandan Amirul Haque mengatakan perahu itu berangkat dari sekitar penampungan di distrik Cox Bazar di Bangladesh. Sebanyak 30 penumpang itu terdiri dari 20 wanita, lima pria, dan lima anak-anak.
"Pada Minggu perahu itu diserang perompak yang mengambil barang berharga dari pengungsi kemudian merusak mesin sebelum pergi," kata Haque seperti diberitakan AFP, Selasa (27/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjaga pantai yang lain mengatakan para pengungsi terapung-apung di lautan tanpa makanan yang cukup karena perahu itu tujuannya membawa mereka ke kapal pukat yang lebih besar. Katanya jika tidak diselamatkan mereka akan berisiko serius.
Kepolisian setempat menjelaskan para pengungsi akan dibawa ke Bhashan Char, sebuah pulau tujuan relokasi sekitar 100 ribu pengungsi dari penampungan-penampungan yang padat.
Pada 2017 sekitar 740 ribu pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh meninggalkan kampung halamannya Rakhine untuk menghindari perlakuan brutal dari militer Myanmar. Mereka bergabung dengan 300 ribu pengungsi lainnya yang sudah hidup dalam kondisi mengerikan.
Sekitar satu juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp penampungan di Bangladesh. Banyak dari mereka membayar penyelundup yang kemudian membawanya dalam perjalanan laut berbahaya ke negara-negara Asia Tenggara, umumnya Malaysia, rumah bagi diaspora Rohingya yang cukup besar.
(fea)