Fakta Baru Myanmar: 8 Pedemo Dibunuh dan Ancaman Kemiskinan

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 09:59 WIB
Aksi kekerasan yang dilakukan tentara terhadap warga sipil Myanmar terus terjadi dalam tiga bulan sejak kudeta.
Ilustrasi pedemo Myanmar terluka akibat bentrokan dengan aparat keamanan. (AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga bulan sejak kudeta, kondisi Myanmar terus diliputi dengan aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan kepada warga sipil.

Contohnya pada Minggu (2/5) kemarin. Sebanyak delapan orang warga sipil yang berunjuk rasa menentang kudeta meninggal akibat ditembak tentara Myanmar. Tiga orang dari kota Wetlet, dua orang dari negara Bagian Shan, satu dari negara Bagian Kachin, dan masing-masing satu orang meninggal di kota Yangon dan Mandalay.

"Dia ditembak di kepala dan tewas seketika," ujar salah satu demonstran yang menyaksikan kematian temannya di tengah aksi di kota Hsipaw, Negara Bagian Shan, Minggu seperti dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini, menurut laporan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) 759 orang dibunuh oleh aparat keamanan sejak kudeta, dan lebih dari 4.500 orang ditangkap.

Sejumlah demonstran mengungkapkan banyak para aktivis yang terluka karena serangan aparat. Namun, para demonstran yang terluka itu tak dibawa ke rumah sakit maupun posko pengobatan.

"Mereka dirawat di tempat tersembunyi. Mereka tak bisa dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan atau mereka akan ditahan," ujar salah satu demonstran di Kachin.

Demonstrasi juga tidak surut meski ada ledakan beruntun di Yangon.

Salah satu warga mengatakan bom meledak tak jauh dari sebuah sekolah di Insein, Yangon. Bom itu meledak sekira pukul 10.00 waktu setempat.

Pada Sabtu (1/5) sore, dua ledakan terjadi di Yankin. Menurut laporan berita Myanmar, seorang perempuan terluka akibat ledakan di lokasi tersebut. Sejauh ini, belum ada yang menyatakan tanggung jawab atas ledakan yang terjadi.

Situasi yang terus memanas juga membuat ribuan warga Myanmar bersiap kabur ke Thailand untuk menghindari serangan antara militer dan milisi etnis di Karen.

Terancam Miskin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER