Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menganggap China terus berkembang menjadi negara yang semakin kuat dan bertindak lebih agresif dan represif.
Menurut Blinken, Beijing saat ini terus menantang status quo tatanan global.
"Apa yang telah kami saksikan selama beberapa tahun terakhir adalah China bertindak lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri. Itu adalah fakta," kata Blinken dalam sebuah wawancara dengan CBS pada Minggu (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blinken mengatakan China adalah "satu-satunya negara di dunia yang memiliki kapasitas militer, ekonomi, hingga diplomatik untuk merusak atau menentang tatanan global berbasis aturan" yang telah diterapkan selama ini.
"Tetapi saya ingin memperjelas tentang sesuatu, tujuan kami bukanlah untuk menahan China, untuk menghalanginya, atau untuk menghentikan perkembangannya, tetapi untuk menegakkan tatanan berbasis aturan ini lah yang menjadi tantangan bagi China," ucap Blinken seperti dilansir AFP.
Pernyataan Blinken itu muncul ketika relasi AS dan China terus merenggang selama beberapa tahun terakhir mulai dari isu pandemi virus corona, militerisasi di Laut China Selatan, isu Hong Kong hingga Taiwan, serta dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Uighur.
Namun, dalam pidato pertama di depan Kongres pada pekan lalu, Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa AS tidak mencari konflik dengan China.
Lihat juga:AS Peringatkan China Jangan Usik Taiwan |
Biden mengatakan telah menekankan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa Washington menyambut baik persaingan kedua negara sebagai negara adidaya di abad ke-21. Tapi, ia menegaskan bahwa AS tidak ingin mencari konflik dengan Negeri Tirai Bambu.
(rds/ayp)