Dua serangan roket menghantam pangkalan udara Bandara Baghdad, Irak, yang menampung pasukan koalisi Amerika Serikat pada Minggu (2/5).
Sumber keamanan Irak menuturkan salah satu roket berhasil dicegat oleh sistem roket artileri dan mortir C-RAM, yang dikerahkan untuk melindungi pasukan AS di Irak.
Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu. Militer Irak menuturkan serangan roket itu tidak menimbulkan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Irak dan AS kerap menyalahkan sejumlah kelompok milisi Irak yang didukung Iran atas serangan semacam itu.
Dikutip AFP, serangan pada pekan lalu merupakan yang kedua dalam sepuluh hari terakhir.
Pekan lalu, tiga roket menghantam pangkalan udara Baghdad.
Sejak Biden menjabat pada 20 Januari lalu sudah ada hampir 30 serangan roket atau bom menargetkan fasilitas AS di Irak, termasuk para personel militer, kedutaan besar, konvoi militer, hingga koalisi pasukan asing.
Puluhan serangan itu mengakibatkan dua kontraktor asing, satu kontraktor Irak, dan delapan warga sipil tewas.
Sebagian besar serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok milisi. Menurut sejumlah pengamat, kelompok-kelompok tersebut didukung oleh Iran yang merupakan musuh bebuyutan AS.
Sementara itu, AS mengerahkan tentara ke Irak sejak 2003. Sejauh ini, terdapat sekitar 2.500 prajurit AS di negara itu.
Kelompok milisi Irak pro-Iran selama ini kerap melancarkan serangan demi mengusir pasukan AS dari negara tersebut.
(rds/ayp)