Milisi Myanmar Tembak Helikopter hingga 20 Juta Corona India
Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (3/5) kemarin. Mulai dari milisi klaim tembak helikopter militer Myanmar sampai kasus infeksi virus corona (Covid-19) India hampir 20 juta. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.
1. Kasus Covid India Nyaris 20 Juta, Diduga Belum Capai Puncak
Total kasus Covid-19 di India nyaris menembus 20 juta setelah pemerintah kembali melaporkan 300 ribu infeksi virus corona harian pada Senin (3/5). Meski terus bertambah, kasus Covid-19 di India diperkirakan belum mencapai puncaknya.
Perkiraan ini muncul setelah Kementerian Kesehatan India melaporkan 368.147 kasus Covid-19 dalam 24 jam belakangan. Dengan penambahan ini, total kasus Covid-19 di India mencapai 19,93 juta.
Sementara itu, 3.417 orang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19 di India dalam 24 jam belakangan. Dengan demikian, total 218.959 nyawa melayang akibat infeksi virus corona sejak tahun lalu.
Berdasarkan model matematika tim penasihat pemerintah India, kasus Covid-19 di India baru akan mencapai puncaknya pada 3-5 Mei ini, lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pemerintah berharap lonjakan kasus Covid-19 dapat mereda setelah mencapai puncak dalam dua hari ke depan.
2. Milisi Myanmar Klaim Tembak Jatuh Helikopter Junta Militer
Milisi etnis Kachin, Tentara Pembebasan Kachin (KIA), mengklaim menembak jatuh satu helikopter militer Myanmar sebagai respons atas serangan udara junta pada Senin (3/5).
Kepala departemen informasi KIA, Naw Bu, mengatakan bahwa mereka menembak jatuh helikopter tersebut ketika melintas di dekat Kota Moemauk, Kachin, sekitar pukul 10.20.Namun, Naw Bu menolak memberi informasi mengenai senjata yang dipakai oleh KIA untuk menembak jatuh helikopter tersebut.
Situs MizzimaDaily dan Kachinwaves juga mengunggah berita mengenai insiden ini beserta foto yang memperlihatkan asap membubung di udara.
Seorang penduduk di area tersebut mengatakan bahwa peluru artileri dari pertempuran antara militer dan KIA itu jatuh di salah satu biara.
3. Dokter India yang Tangani Pasien Covid-19 Bunuh Diri
Seorang dokter di New Delhi, India, dr. Vivek Rai, tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di rumahnya di daerah Malviya Nagar.
Dilansir New Indian Express, Senin (3/5), peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/5) pekan lalu.
Polisi menyatakan mereka menerima laporan pukul 23.16 waktu setempat. Setelah tiba di lokasi, mereka melihat jasad Vivek tergantung di kipas angin dengan leher terlilit kain sari.
Dokter berusia 35 tahun itu tinggal bersama sang istri di rumah itu. Mereka menyatakan Vivek menulis catatan sebelum bunuh diri.
Akan tetapi, di dalam catatan itu tidak ditemukan alasan pemicu sang dokter bunuh diri.
Polisi mengatakan keluarga juga menyatakan tidak ada kejanggalan dalam kematian Rai.
"Istrinya tidak menyinggung apakah mendiang mengalami stres, kecewa atau terganggu. Faktanya mendiang sibuk di rumah sakit akibat lonjakan kasus Covid di Delhi, dan rumah sakit tempat suaminya bekerja kini hanya menangani pasien Covid. Dia juga tidak mengatakan apakah Vivek punya sejarah depresi. Kami akan terus mengumpulkan keterangan setelah emosi sang istri stabil," ujar polisi.
(ayp/ayp)