WNI di Hong Kong Ungkap Alasan Protes ART Wajib Vaksin

CNN Indonesia
Selasa, 04 Mei 2021 16:14 WIB
Pekerja migran Indonesia di Hong Kong membeberkan alasan keberatan terhadap aturan wajib vaksinasi jika kontrak kerja mereka ingin diperpanjang.
Ilustrasi pekerja migran asal Indonesia di Hong Kong. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Keberatan yang kedua, kata Eny, adalah pemerintah Hong Kong justru tidak mewajibkan penduduknya untuk menjalani vaksinasi. Sebab, kata dia, banyak kasus WNI ART di Hong Kong tertular corona justru dari majikan.

"Kalau majikan masih dibiarkan main ke bar, main mahjong, ya kebijakan itu percuma. Majikan yang bawa virus ke rumah. Karena sebagian besar ART itu tertular dari majikan, bukan dari kami," ucap Eny.

Terkait kewajiban vaksinasi, Eny mengatakan beberapa rekannya yang mempunyai penyakit bawaan seperti darah tinggi atau diabetes khawatir jika divaksin akan mempengaruhi kesehatannya. Namun, menurut dia di Hong Kong belum ada lembaga yang mau menerbitkan surat keterangan bahwa pekerja migran itu dikecualikan dalam program vaksin akibat penyakit bawaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka yang punya penyakit bawaan khawatir bagaimana nanti efek vaksin, kalau mereka cacat atau meninggal bagaimana? Nah hal itu yang belum dijelaskan pemerintah Hong Kong," sambung Eny.

Eny mengatakan mereka sudah menyampaikan keberatan itu kepada Konsulat Jenderal RI di Hong Kong. Namun, kata dia, KJRI hanya menyampaikan surat keberatan kepada pemerintah Hong Kong terhadap kebijakan itu.

"Kami sempat demo di depan KJRI, dengan protokol kesehatan. Seharusnya kan protes ya, ini kok sepertinya KJRI lunak sekali," ujar Eny.

Protes terhadap aturan itu juga ditempuh melalui jalur hukum. Eny mengatakan tengah berkonsultasi dengan advokat di Hong Kong untuk mengajukan peninjauan kembali aturan itu di pengadilan.

CNNIndonesia.com sudah meminta tanggapan terkait permasalahan ini kepada Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha. Namun, sampai berita ini dibuat yang bersangkutan belum memberikan tanggapan apapun.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER