Amerika Serikat kembali memicu amarah China karena salah satu kapal perang mereka melintas di Selat Taiwan.
Dilansir Reuters, Kamis (20/5), kapal perang perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Curtis Wilbur, yang dioperasikan Armada ke-7 Angkatan Laut AS melintasi Selat Taiwan pada Selasa lalu. Mereka beralasan pelayaran itu sudah sesuai dengan hukum laut dunia.
"Pelayaran kapal yang melintasi Selat Taiwan menunjukkan janji AS terhadap kawasan Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas. Angkatan Bersenjata AS akant terus melanjutkan penerbangan, pelayaran dan beroperasi di manapun selama sesuai hukum internasional," demikian isi pernyataan Angkatan Laut AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, di mata China aksi kapal perang AS yang melintasi Selat Taiwan dinilai menambah ketegangan kedua negara di kawasan itu.
"Keputusan AS mengirimkan pertanda keliru kepada kekuatan pro kemerdekaan Taiwan, mengganggu situasi dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," demikian kata juru bicara Komando Armada Timur Angkatan Bersenjata China.
Militer China menyatakan mereka terus mengawasi pergerakan kapal perang AS saat melintasi Selat Taiwan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan kapal perang AS itu melintasi Selat Taiwan dan tidak terjadi atau memicu insiden apapun.
Angkatan Laut AS dalam beberapa bulan belakangan menyiagakan armada mereka di Laut China Selatan dan dekat perairan Taiwan, yang menjadi titik sengketa antara China dengan sejumlah negara.
Sampai saat ini AS tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi Taiwan. Namun, Negeri Paman Sam kerap menjual persenjataan ke Taiwan.
Sedangkan di mata China, Taiwan yang membentuk pemerintahan sendiri dinilai sebagai 'pemberontak'. Sebab, China menyatakan Taiwan adalah wilayah kedaulatan mereka.
Bahkan Presiden China, Xi Jinping, pernah menyatakan tidak segan mengerahkan kekuatan militer untuk menyerbu Taiwan. Negeri Tirai Bambu juga kerap mengirim kapal perang atau jet tempur mendekati wilayah Taiwan.
Taiwan melihat sikap China sebagai bentuk intimidasi.
(ayp/ayp)