Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Hans Kluge memperingatkan seberapapun kemajuan penanganan pandemi virus corona saat ini melalui vaksinasi, tetap saja perjalanan internasional harus dihindari.
Dia menjelaskan meskipun mengalami kemajuan dalam melawan virus penyebab Covid-19 melalui vaksinasi, penanganan wabah masih terbilang rapuh dan menyarankan untuk tak bepergian ke luar negeri.
Kendati, Hans Kluge menekankan, vaksin yang ada kini memang bisa melawan varian yang mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, dalam menghadapi ancaman berkelanjutan dan ketidakpastian ini, kami perlu terus berhati-hati dan memikirkan kembali atau menghindari peerjalanan internasional," kata Hans Kluge dalam konferensi pers mingguan dikutip dari AFP, Kamis (20/5).
Pasalnya, tambah dia, kantong penularan di benua itu meningkat dan penyebaran virus corona pun begitu cepat.
Varian dari India--yang disebut dapat lebih cepat ditularkan--saat ini telah diidentifikasi di setidaknya 26 dari 53 negara di kawasan Eropa.
Namun Hans Kluge menekankan bahwa vaksin yang disahkan WHO tercatat efektif melawan jenis varian baru tersebut. "Semua varian virus Covid-19 yang telah muncul sejauh ini merespons efektif terhadap vaksin yang tersedia dan telah disetujui," kata dia.
Pada Februari lalu, Afrika Selatan menangguhkan peluncuran vaksin AstraZeneca setelah sebuah penelitian menemukan bahwa vaksin ini mungkin tak efektif melawan bentuk ringan atau sedang dari varian Afrika Selatan. Meski begitu, masih diperlukan konfirmasi dalam penelitian jumlah besar.
WHO menyatakan kepada AFP bahwa suntikan vaksin AstraZeneca masih akan mampu mengurangi tingkat keparahan rawat inap dan kematian akibat varian corona asal Afrika Selatan.
![]() |
Di kawasan WHO bagian Eropa--yang mencakup sebagian Asia Tengah--tercatat jumlah mingguan kasus baru turun 60 persen dalam sebulan. Angka itu yakni dari 1,7 juta pada pertengahan April menjadi 685.000 pada pekan lalu.
Meskipun strain India masih dipelajari dan disebut mampu menyebar dengan cepat, tapi menurut WHO varian ini tergolong tak berbahaya.
"Tetapi bisa berbahaya jika mengubah perilaku virus sendiri," imbuh pernyataan tertulis WHO yang dipublikasikan di laman resmi.
Karena itu menurut WHO, penguncian wilayah atau lockdown diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus baru di luar kendali.
Kluge memaparkan sejumlah warga di wilayahnya sudah menerima satu hingga dua dosis vaksin, tapi tetap saja harus berhati-hati. Dia mengibaratkan, vaksin mungkin seperti cahaya di ujung terowongan, tapi kita tidak bisa dibutakan juga oleh cahaya itu.