AS Desak Junta Myanmar Lepaskan Jurnalis Mereka yang Dibui

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Mei 2021 03:15 WIB
Ilustrasi penjara. (Istockphoto/menonsstocks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Amerika Serikat mendesak junta militer Myanmar segera membebaskan seorang warga mereka yang juga jurnalis, Daniel 'Danny' Fenster, yang ditahan ketika hendak pulang di Bandara Internasional Yangon.

"Kami sangat menyoroti penahanan itu dan mendesak rezim militer segera membebaskan yang bersangkutan sampai dia selamat pulang ke rumah dan bertemu keluarganya," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip Reuters.

"Kami mendesak rezim militer Burma (Myanmar) membuka akses konsuler bagi yang bersangkutan, sesuai Konvensi Wina tentang urusan kekonsuleran, tanpa harus ditunda-tunda dan harus memastikan memperlakukan Daniel dengan baik selama di tahanan," lanjut isi pernyataan itu.

Kemenlu AS menyatakan penangkapan dan penahanan terhadap Fenster, serta tindak kekerasan terhadap sejumlah jurnalis adalah bentuk pembatasan kebebasan berpendapat.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, bakal bertandang ke Myanmar dan Thailand pekan depan untuk membicarakan krisis politik akibat kudeta.

Fenster ditangkap pada Senin (24/5) lalu, ketika akan pulang ke negara asal. Dia merupakan editor di situs berita Frontier Myanmar.

Saat ini Fenster diduga ditahan di Penjara Insein yang terkenal sebagai penjara tahanan politik rezim militer Myanmar.

Sejak melakukan kudeta pada 1 Februari lalu, junta Myanmar menahan sekitar 34 jurnalis dan juru foto di berbagai tempat.

Seorang jurnalis Jepang, Yuki Kitazumi, bahkan dua kali ditangkap oleh aparat Myanmar. Dia dibebaskan pada akhir pekan lalu dan kembali ke Tokyo.

Dia mengatakan sejumlah tahanan politik di Myanmar mengaku kepadanya di dalam penjara mereka disiksa dengan cara dipukuli dan tidak diberi cukup waktu untuk tidur.

Pada Maret lalu, seorang jurnalis kantor berita BBC ditahan sesaat setelah ditangkap oleh aparat keamanan tanpa seragam ketika sedang meliput di luar gedung pengadilan di Naypdyidaw.

Juru foto asal Polandia, Robert Bociaga, juga ditahan ketika meliput aksi unjuk rasa menentang kudeta. Dia dibebaskan pada Maret lalu.

(ayp/ayp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK