Amerika Serikat melonggarkan peringatan perjalanan ke sejumlah negara, termasuk tuan rumah Olimpiade Jepang. Keputusan ini diambil setelah AS mempertimbangkan kembali kewaspadaan atas Covid-19.
Departemen Luar Negeri merevisi peringatan sebelumnya yang meminta agar warganya tidak bepergian ke sejumlah negara dengan risiko penularan Covid-19. AS kini mengeluarkan peringatan agar warganya waspada sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri.
Beberapa negara itu selain Jepang, Kanada dan Meksiko, juga Prancis, Jerman, Yunani, serta Afrika Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saran perjalanan ini di bawah pengawasan ketat sebagai petunjuk tentang kapan AS akan melonggarkan pembatasan untuk perjalanan dari negara-negara Eropa.
Departemen Luar Negeri merevisi panduan perjalanannya setelah ada rekomendasi baru sehari sebelumnya oleh Pusat Pengendalian Penyakit. Lembaga ini meminta orang Amerika divaksinasi sepenuhnya sebelum bepergian, sementara orang yang tak ikut vaksinasi diminta agar tidak melakukan perjalanan.
"Seiring dengan perkembangan kondisi, kami secara teratur memperbarui saran kami kepada pelancong AS," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri dikutip AFP.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengatakan setiap pelonggaran pembatasan perjalanan bagi orang Eropa ke AS akan dilakukan secara transparan dan dipandu oleh sains serta bukti.
"Kami telah mendengar dengan sangat jelas keinginan teman-teman kami di Eropa dan Inggris, untuk dapat membuka kembali perjalanan melintasi Samudra Atlantik, dan kami ingin melihat itu terjadi," kata Sullivan kepada wartawan.
"Tetapi kami harus mengikuti sains dan kami harus mengikuti panduan dari tenaga profesional kesehatan masyarakat kami. Jadi kami secara aktif terlibat dengan mereka untuk menentukan jangka waktu," ujarnya.
Departemen Luar Negeri menjadi sorotan setelah pada bulan lalu mengeluarkan peringatan terhadap semua perjalanan ke Jepang. Pada Juli mendatang, Tokyo akan mengadakan Olimpiade yang sudah ditunda satu tahun karena Covid.
Olimpiade Musim Panas ikut memicu pihak oposisi di Jepang melarang pendukung asing datang ke negara tersebut.