BOR Malaysia Meroket hingga AS Wanti-wanti Israel-Palestina
Sederet kabar meramaikan berita internasional Kamis (10/6), mulai dari tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di Malaysia mencapai 104 persen akibat lonjakan Covid-19 hingga AS mewanti-wanti Israel dan Palestina jelang pawai Yahudi.
1. Covid-19 Melonjak, BOR di Malaysia Tembus 100 Persen
Meski laporan kasus harian Covid-19 di Malaysia turun, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di ICU mencapai 104 persen, terhitung pada Minggu (6/6) lalu.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa penggunaan tempat tidur yang mencapai 104 persen itu mengkhawatirkan, lantaran tak semua pasien kritis mendapat tempat di ICU.
Menurut Hisham, kapasitas rumah sakit terutama ICU untuk pasien Covid-19 berada dalam level kritis. Covid-19 juga dapat terus melonjak jika masyarakat abai protokol kesehatan sehari saja.
Malaysia memang sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19, meski laporan harian belakangan ini menunjukkan penurunan. Hingga kini, total kasus Covid-19 di Malaysia mencapai 634 ribu dengan angka kematian 3.611.
2. India Revisi Data, Kematian Covid Melonjak Salip AS
Tak hanya Malaysia, situasi pandemi di India juga masih menjadi sorotan, terutama setelah mereka merevisi data angka kematian harian Covid-19 pada Kamis.
India mencatat rekor kematian harian akibat Covid-19 6.148 kasus, menjadi yang tertinggi di dunia.
Rekor sebelumnya dipegang Amerika Serikat yang mencatat angka kematian harian mencapai 5.444 kasus pada 12 Februari lalu.
Menurut data Kementerian Kesehatan India, sejauh ini total kasus positif Covid-19 di negara itu mencapai 29,2 juta. Sementara itu, total kematian mencapai 359.676 kasus.
3. AS Wanti-wanti Israel dan Palestina Jelang Pawai Yahudi
Selain Covid-19, isu di kawasan Timur Tengah juga masih menjadi perhatian. Amerika Serikat memperingatkan Israel dan Palestina untuk menghindari provokasi menjelang pawai Yahudi di Yerusalem.
"Kami percaya sangat penting untuk menahan diri dari langkah-langkah yang memperburuk ketegangan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, Rabu (9/6), seperti dikutip AFP.
Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan melakukan segala upaya untuk mencegah eskalasi yang dapat memperburuk keadaan.
AS mewanti-wanti kedua belah pihak setelah Israel mengizinkan pawai Yahudi di Yerusalem, yang disinyalir dapat memicu konflik baru dengan warga Palestina.
(has)