Korsel Akan Buka Sekolah, Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

CNN Indonesia
Senin, 21 Jun 2021 08:12 WIB
Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengumumkan akan menerapkan pembelajaran tatap muka mulai September 2021 atau saat musim gugur.
Ilustrasi pandemi virus corona di Korsel. (AP/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengumumkan akan menerapkan pembelajaran tatap muka mulai September 2021 atau saat musim gugur, Minggu (20/6).

Rencana itu sejalan dengan kebijakan baru pemerintah Korsel yang telah melonggarkan aturan pembatasan Covid-19 skema jarak sosial tingkat empat.

Melansir Yonhap News Agency, kasus baru Covid-19 yang sudah di bawah 1.000 sejak awal Januari, membuat siswa akan dapat berinteraksi secara fisik dengan guru dan teman sekelas mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian juga telah memperluas pengajaran langsung, dimulai dengan sekolah kejuruan dan sekolah menengah di wilayah Seoul. Hal itu dilakukan karena adanya kesenjangan pembelajaran dan kepercayaan diri dalam menahan laju penyebaran virus Covid-19 di sekolah.

Mereka juga berencana untuk menyelesaikan vaksinasi pengajar dan staf sekolah pada bulan Agustus, sebelum semester baru dimulai.

Korsel akan mengumumkan langkah-langkah terperinci soal pembelajaran tatap muka pada bulan Juli, untuk mengurangi kerumunan guna mencegah penyebaran virus.

Korsel memiliki aturan lima tingkat dalam menerapkan pembatasan di wilayahnya demi mengurangi laju penularan virus Covid-19.

Seoul kini berada di level dua, yang mengharuskan sebagian besar sekolah membatasi kehadiran dua pertiga dari jumlah siswa.

Di bawah aturan Level 2 yang baru, sekolah diizinkan untuk menawarkan pengajaran tatap muka penuh waktu dengan membatasi jumlah kehadiran. Lebih rinci, dua pertiga dari jumlah siswa untuk sekolah menengah dan sekolah menengah atas, sementara tiga perempat untuk kelas 3-6 di sekolah dasar.

Taman kanak-kanak dan kelas 1-2 di sekolah dasar akan dibebaskan dari persyaratan kehadiran hingga Level 3, ketika kasus harian Covid-19 lebih dari 1.000 dan kurang dari 2.000.

Sekolah dengan populasi padat padat diizinkan mengadopsi jam belajar atau membangun ruang kelas darurat untuk menampung lebih banyak siswa.

Namun, saat kasus melonjak hingga lebih dari 2.000 kasus Covid-19 perhari, sekolah akan beralih ke pembelajaran daring kembali.

(isa/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER