Putri penguasa Dubai yang sempat dikabarkan disekap, Sheikha Latifa menikmati kebebasan dan terlihat tengah bepergian.
Hal itu disampaikan oleh David Haigh, pengacara kelompok yang mengkampanyekan kebebasan Latifa, Free Latifa, Senin (21/6).
"Kami senang melihat Latifa tampaknya memiliki paspor, berpergian dan menikmati tingkat kebebasannya, ini adalah langkah maju yang sangat positif," kata David, mengutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga bisa memastikan bahwa beberapa tim kampanye telah dihubungi langsung oleh Latif," ujarnya.
Sebelumnya sebuah foto menunjukkan Latifa tengah berlibur di luar negeri bersama temannya di luar negeri.
David mengatakan foto itu sebagai bukti bahwa Latifa memiliki paspor sendiri. Postingan tersebut merupakan kemunculan pertama sang putri di luar Uni Emirat Arab, sejak gagal melarikan diri dari cengkeraman ayahnya pada 2018.
Foto itu diunggah oleh seorang guru bahasa Inggris di sekolah negeri Dubai, Sioned Taylor di akun miliknya. Foto itu menunjukkan dua wanita memakai masker berdiri di sebelah koper, dalam bandara Barajas Madrid, Spanyol.
"Liburan Eropa yang menyenangkan bersama Latifa. Penjelajahan yang membahagiakan," tulis Taylor.
Saat ditanya apakah Latifa baik-baik saja, ia menjawab, "dia baik."
Bulan lalu, foto-foto Latifa juga diposting di akun Instagram Taylor di depan bioskop dan restoran di mal Dubai.
Reuters tak bisa memverifikasi apakah betul Latifa memiliki kebebasan bergerak. Sementara Kementerian Luar Negeri Uni emirat Arab dan kantor media pemerintah tak memberikan respons mengenai kebebasan putri penguasa Emirat itu.
Salah satu sumber yang dekat dengan pengacara Latifa justru menanyakan tingkat kebebasan yang diperolehnya dan apakah dia akan dipaksa untuk kembali ke Dubai.
Keberadaan Sheikha Latifa sempat menjadi sorotan dunia setelah anak dari Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, itu mengirim pesan video rahasia yang mengungkap bahwa dia disekap di sebuah vila pada Februari lalu.
Dalam video itu Latifa khawatir akan keselamatannya setelah gagal melarikan diri.
Sheikha Latifa belum terlihat di hadapan publik sejak dia berusaha melarikan diri dari Uni Emirat Arab melalui laut pada Maret 2018.
Menyusul beredarnya video itu, kedutaan UEA di London menyatakan bahwa Latifa dirawat di rumah oleh keluarga dan tim medis. Kedutaan memastikan putri petinggi Emirat itu akan kembali ke "kehidupan publik di saat yang tepat".
Maret tahun lalu, Pengadilan Tinggi London memutuskan bahwa Sheikh Mohammed, wakil presiden dan perdana menteri Uni Emirat Arab, telah memerintahkan penculikan terhadap Latifa dan kakak perempuannya, Shamsa.
Hakim Andrew McFarlane menyatakan dia menerima bukti Mohammed telah mengatur agar Latifa diculik dari sebuah kapal di perairan internasional di pantai lepas India.
Penculikan itu dilakukan oleh pasukan India pada tahun 2018.
Temuan hakim itu merupakan bagian dari perebutan hak asuh atas dua anaknya, antara Mohammed dengan mantan istrinya Putri Haya.
(isa/dea)