Pemerintah Kolombia menawarkan hadiah hingga Rp11,5 miliar (3 miliar peso Colombia) bagi siapapun yang bisa memberikan informasi untuk menangkap pelaku penembakan helikopter Presiden Kolombia Ivan Duque.
Penembakan terhadap helikopter presiden terjadi Jumat (26/6)di dekat perbatasan Venezuela ketika helikopter yang ditumpangi Duque baru kembali dari Sardinata.
Saat heli tengah mendekati bandara Cucutala, beberapa tembakan, yang diduga dilontarkan dari senapan, ditembakkan ke arahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hadiah hingga 3 miliar peso ditawarkan" untuk informasi yang mengarah pada "mereka yang bertanggung jawab atas serangan teroris ini," kata Menteri Pertahanan Diego Molano dalam sebuah video yang diposting ke media sosial dari kota utara Cucuta, Sabtu (26/6).
Saat itu, Duque terbang bersama Molano, Menteri Dalam Negeri Daniel Palacios dan pejabat lainnya.
Tidak ada seorang pun di kapal yang terluka, tetapi foto-foto yang dirilis oleh kantor kepresidenan menunjukkan ekor dan bilah utama terkena tembakan.
Jenderal Jorge Vargas, kepala polisi nasional, mengatakan tim pencari yang dikirim ke lingkungan Cucuta terdekat telah menemukan dua senapan AK-47, yang pemiliknya belum diketahui, dan senapan kaliber 7,62, "bertanda senjata tentara Venezuela."
Duque telah berulang kali menuduh pemimpin sosialis Venezuela, Nicolas Maduro, memberikan perlindungan kepada para pembangkang Kolombia dan pejuang pemberontak bersenjata. Bogota dan Caracas memutuskan hubungan diplomatik tak lama setelah Duque, seorang konservatif, berkuasa pada 2018.
Pada Jumat, Duque menghadiri sebuah acara di wilayah Catatumbo, salah satu daerah penghasil koka utama di negara yang menjadi pengekspor kokain terkemuka dunia.
"Kami tidak takut dengan kekerasan atau aksi terorisme," kata Duque setelah serangan terhadap helikopternya. "Negara kita kuat."
Serangan hari Jumat telah dikutuk oleh PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan beberapa negara Amerika Latin.
Selama ini di perbatasan dengan Venezuela, terjadi perlawanan dari kelompok berbagai kelompok bersenjata untuk memperebutkan pendapatan dari perdagangan narkoba.
Kolombia telah mengalami beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa tahun, terutama di daerah pedesaan termasuk zona perbatasan. Ada banyak pembunuhan massal, yang disalahkan oleh pemerintah pada pengedar narkoba bersenjata.
(eks)