5 Tewas di Apartemen Ambruk Miami, Diduga Lebih Banyak

CNN Indonesia
Minggu, 27 Jun 2021 08:35 WIB
Pemandangan apartemen di Miami, Florida, yang ambruk pada Kamis (24/6). (REUTERS/OCTAVIO JONES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korban tewas akibat ambruknya apartemen di Miami, Florida bertambah menjadi lima orang pada Sabtu (27/6).

"Hari ini tim pencarian dan penyelamatan kami menemukan mayat lain di puing-puing dan juga kami mengangkut jenazah," ujar Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava kepada wartawan Sabtu (26/6), seperti yang dikutip dari AFP.

Sebelumnya, gedung apartemen di kawasan Florida, Champlain Tower South ambruk pada Kamis (24/6). Ratusan orang dilaporkan tertimbun reruntuhan.

Penemuan pada hari Sabtu menambah jumlah sementara korban tewas, yang sebelumnya baru teridentifikasi tiga jenazah.

"Itu berarti yang belum ditemukan sekarang turun menjadi 156, total kematian yang dikonfirmasi sekarang menjadi lima," katanya.

Tim penyelamat mampu melawan kobaran api yang menghambat upaya pencarian di hari sebelumnya. Untuk memadamkan api, para pekerja menggali parit yang dalam.

"Kami tidak memiliki masalah sumber daya manusia di sini, kami memiliki masalah keberuntungan," kata Wali Kota Surfside, Charles Burkett.

"Kami telah memerangi api, tetapi kami memiliki satu tujuan. Dan itu adalah membawa orang-orang keluar dari puing-puing dengan aman dan mengembalikan mereka ke keluarga mereka," imbuhnya.

Namun hingga Sabtu tak ditemukan lagi jumlah korban yang tewas. Hal itu justru menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah korban jauh lebih tinggi.

Para kerabat korban frustrasi menanti kabar nasib anggota keluarganya.

"Usaha yang dilakukan tidak cukup," ujar Mike Salberg, yang datang dari New York setelah kecelakaan itu. Lima anggota keluarga, termasuk orang tuanya, masih belum ditemukan.

"Saya ingin jawaban. Kami ingin berharap tapi juga harus realistis," lanjutnya.

Para warga menyalakan lilin dan menaruh bunga, sementara anggota keluarga memasang puluhan foto orang yang masih hilang sebagai bentuk belasungkawa.

Penyebab runtuhnya Champlain Tower South masih belum diketahui. Tetapi sebuah laporan yang dirilis pada Jumat (25/6) malam menekankan kekhawatiran yang mendasar.

Dalam laporan itu disebutkan "kerusakan struktural besar" pada pelat beton di bawah dek kolam di permukaan tanah dan "banyak" retak dan runtuh di garasi parkir.

"Kegagalan untuk mengganti lapisan tahan air dalam waktu dekat akan menyebabkan tingkat kerusakan beton meluas secara eksponensial," tulis laporan dari perusahaan Konsultan Morabito itu.

Sebagian besar kerusakan itu "mungkin disebabkan oleh paparan udara garam korosif selama bertahun-tahun di sepanjang pantai Florida Selatan," katanya.

Laporan tersebut tak menunjukkan bahwa bangunan berusia 40 tahun itu berisiko runtuh. Namun mengatakan perlu adanya perbaikan untuk mempertahankan "struktur bangunan."

Sebuah studi lain, yang dipimpin oleh Florida International University menemukan tanda-tanda penurunan tanah di lokasi tersebut pada pertengahan 1990-an.

Wali Kota Cava mengatakan pihaknya akan segera melakukan audit keselamatan jalan dalam satu bulan untuk semua bangunan yang berusia 40 tahun atau lebih.

Usai tragedi runtuhnya bangunan itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendeklarasikan status darurat di Florida.

"Hari ini, Presiden Joe Biden mendeklarasikan darurat di Florida dan memerintahkan pemberian bantuan dari negara dan pemerintah lokal," demikian pernyataan Gedung Putih melalui situs resmi mereka, Jumat (25/6).

(nsa/afp/ard)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK