Bocah Taiwan Tewas Usai Dibanting 27 Kali Saat Latihan Judo

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 03:29 WIB
Ilustrasi jenazah. (Istockphoto/Katarzyna Bialasiewicz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anak laki-laki berusia tujuh tahun di Taiwan meninggal setelah koma lebih dari dua bulan akibat dibanting 27 kali saat latihan bela diri judo.

Bocah yang diidentifikasi dengan nama keluarga Huang itu dilarikan ke Rumah Sakit Feng Yuan di pusat kota Taichung pada 21 April setelah dia dilaporkan dibanting puluhan kali dalam kelas judo.

Orang tua Huang memutuskan melepas alat bantu hidup yang selama 70 hari terpasang pada anak laki-laki mereka karena mengalami pendarahan di otak, masalah pernapasan, hingga kegagalan beberapa organ tubuh.

Sementara itu, pelatih judonya, yang diidentifikasi bermarga Ho, didakwa awal Juni lalu atas tuduhan menyebabkan cedera parah pada anak-anak. Jaksa juga menuduh Ho menggunakan anak-anak lainnya untuk melakukan kejahatan.

Kejadian nahas bermula ketika Ho menginstruksikan seorang anak didik lainnya untuk berlatih dengan Huang. Saat itu, Huang baru bergabung dengan kelas judo tersebut.

Anak tersebut mulai menggunakan beberapa teknik lemparan pada Huang meski bocah itu bahkan belum terbiasa dengan gerakan dasar judo. Rekan Huang dikabarkan mulai membanting bocah tersebut setelah dia mengatakan "pelatih adalah orang bodoh".

Huang sempat mengeluh sakit kepala parah, tetapi Ho terus melemparnya belasan kali hingga menyebabkan dia muntah.

Dikutip AFP, jaksa menuturkan Ho tidak berhenti membanting Huang sampai bocah itu pingsan di lantai.

Kepada media lokal Taiwan, keluarga Huang mengklaim bocah itu dibanting hingga 27 kali. Jaksa menyebutkan kepala Huang terbentur lantai beberapa kali tetapi tidak menyebutkan jumlahnya.

Huang sempat memohon Ho berhenti beberapa kali karena dia merasa tidak kuat menahan sakit.

Paman Huang dikabarkan menghadiri kelas tersebut tetapi gagal menghentikan aksi Ho.

"Semoga Anda dapat beristirahat dengan tenang di dunia lain dan sistem peradilan akhirnya dapat membawa kenyamanan bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Wali Kota Taichung, Lo Shiow-yen, yang mengunjungi bocah itu di rumah sakit.

(rds/dea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK