Adu Kuat Militer China dan Taiwan yang Siap Perang

rds | CNN Indonesia
Kamis, 24 Jun 2021 16:51 WIB
Peningkatana intimidasi militer China dalam beberapa waktu terakhir membuat Taiwan menyiapkan diri menghadapi kemungkinan konflik terbuka dengan Beijing.
Ilustrasi. (AFP/Sam Yeh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Intimidasi militer China yang terus meningkat terhadap Taiwan dalam beberapa waktu terakhir membuat Taipei menyiapkan diri menghadapi kemungkinan konflik terbuka dengan Beijing.

Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menegaskan negaranya tidak bisa mengambil risiko untuk mengabaikan berbagai manuver provokatif China terhadap mereka selama ini.

"Sebagai pengambil keputusan Taiwan, kami tidak bisa mengambil risiko. Kami harus siap," kata Wu dalam wawancara eksklusif dengan CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika pemerintah China mengatakan tidak akan meninggalkan opsi penggunaan kekuatan dan terus melakukan latihan militer di sekitar Taiwan, kami harus percaya bahwa (ancaman) itu nyata."

Ultimatum Wu itu muncul setelah 28 jet tempur China menerobos wilayah pertahanan udara Taiwan pada pekan lalu.

Serbuan China itu menjadi yang terbesar selama 2021 bagi Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan juga menyatakan bahwa pesawat militer China menerobos wilayah udaranya sebanyak lebih dari 300 kali selama 2020.

China menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang lantaran berkeras memerdekakan diri. Presiden Xi Jinping bahkan menegaskan bahwa negaranya tak segan menggunakan kekuatan militer untuk merebut kembali Taiwan dan mencegah wilayah itu merdeka.

Jika perang terjadi, Taiwan akan menghadapi China yang merupakan negara dengan militer terkuat ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia berdasarkan 2021 Military Strength Ranking versi Global Fire Power.

Anggaran pertahanan China bahkan menjadi yang terbesar kedua setelah AS, yakni sebesar US$178 miliar.

Sementara itu, Taiwan berada di posisi ke-22, enam peringkat di bawah Indonesia. Taiwan memiliki anggaran militer sebesar US$13 miliar.

Dari segi jumlah personel, Taiwan memiliki 165 ribu pasukan aktif, jauh di bawah China yang memiliki 2,18 juta tentara aktif.

Meski begitu, Taiwan memiliki 1,65 juta personel cadangan. Sementara itu, China hanya memiliki 510 ribu pasukan cadangan.

Soldiers of the Peoples' Liberation Army (PLA) perform drills during a demonstration at an open day at the Ngong Shuen Chau Barracks in Hong Kong on June 30, 2019, to mark the 22nd anniversary of Hong Kong's handover from Britain to China on July 1. (Photo by ISAAC LAWRENCE / AFP)Ilustrasi tentara China. (AFP Photo/Isaac Lawrence)

Dari segi pasukan paramiliter, Taiwan hanya memiliki 11.500 personel sementara China punya 660 ribu pasukan.

Dilihat dari kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) angkatan udara, Taiwan memiliki 739 pesawat militer dengan rincian 288 jet tempur, 19 pesawat transport, 205 pesawat latih, 19 pesawat misi khusus, 208 helikopter, dan 91 helikopter serang.

Sementara itu, China memiliki total 3.260 pesawat militer dengan rincian 1.200 jet tempur, 371 pesawat serang, 268 pesawat transport, 405 pesawat latih, 115 pesawat misi khusus, 902 helikopter, 327 helikopter serang.

Dari segi kekuatan darat, Taiwan memiliki 1.160 tank sementara China punya 3.205 tank. Taiwan memiliki 8.750 kendaraan lapis baja, sementara China memiliki 35 ribu kendaraan serupa.

[Gambas:Video CNN]

Taiwan memiliki 257 artileri manual, sementara China punya 1.970 artileri serupa. Taipei memiliki 115 proyektor roket mobile, sementara itu China memiliki 2.250 alat yang sama.

Dilihat dari kekuatan maritim, Taiwan memiliki 117 kapal militer, sementara China memiliki 777 kapal militer.

Taiwan tidak memiliki kapal induk, sementara China memiliki dua kapal induk. Taiwan memiliki empat kapal selam, sementara China punya sekitar 79 kapal selam.

Taiwan memiliki empat kapal perusak rudal, 22 kapal jenis fregat, satu kapal korvet, dan 43 kapal patroli.

Di sisi lain, China memiliki 50 kapal perusak rudal, 46 kapal fregat, 72 kapal korvet, dan 123 kapal patroli laut.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER