WN Australia Positif Covid di RI Dievakuasi Pakai Jet Pribadi
Satu keluarga asal Australia yang positif Covid-19 varian Delta terbang dari Indonesia dengan jet pribadi yang disewa untuk evakuasi medis mendarat di Adelaide, pada pekan lalu.
Pemerintah Australia Selatan membenarkan satu keluarga itu terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak itu mengidap Covid-19 varian Delta.
Aparat Australia mengetahui keluarga tersebut berstatus positif Covid-19 sebelum mengizinkan pesawat mereka mendarat di Bandara Adelaide.
"Satu keluarga-pria dan wanita dewasa bersama seorang anak dari Asia Tenggara-dipulangkan ke Australia Selatan minggu lalu oleh perusahaan evakuasi medis swasta," kata Wakil Kepala Kesehatan Masyarakat Australia Selatan, Emily Kirkpatrick, melalui pernyataan, dilansir ABC.
Saat ini Australia mengawasi ketat kedatangan internasional menyusul lonjakan infeksi virus corona varian Delta yang lebih menular di negara tersebut.
Pejabat Australia Selatan mengatakan anak dari keluarga itu dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sementara kedua orang tuanya masih dikarantina di Hotel Tom's Court.
Kirkpatrick mengatakan keluarga itu warga Australia, dan penerbangan itu merupakan tambahan dari batas kedatangan internasional di negara bagian tersebut.
Penerbangan repatriasi itu dibayar sepenuhnya oleh keluarga tersebut.
Menurut sumber, itu merupakan pertama kalinya pemerintah Australia Selatan mengizinkan penerbangan seperti itu mendarat. Sebab, sejak awal pandemi berkecamuk, pihak berwenang Australia menolak pasien Covid-19 menggunakan penerbangan repatriasi ke Australia.
Sementara itu, seorang juru bicara Pasukan Perbatasan Australia (ABF) mengatakan pihaknya membantu memfasilitasi penerbangan pribadi tersebut pada 22 Juni lalu. Penerbangan dilakukan dari Indonesia ke Australia Selatan dengan tiga warga negara Australia di dalamnya.
"Persetujuan dan pengaturan penerbangan dibuat sesuai sistem yang ada untuk penerbangan internasional dan berkonsultasi dengan otoritas Australia Selatan," kata juru bicara tersebut.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia menolak berkomentar terkait penerbangan repatriasi tersebut.
(rds/ayp)