Australia Batasi Orang Masuk Naik Pesawat 6.000 Per Pekan

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jul 2021 20:06 WIB
Australia membatasi jumlah pendatang yang masuk melalui jalur penerbangan komersial menjadi 6.000 orang per pekan sebagai upaya untuk mencapai target nol Covid.
Ilustrasi. (Istockphoto/ShutterOK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Australia membatasi jumlah pendatang yang masuk melalui jalur penerbangan komersial menjadi 6.000 orang per pekan sebagai upaya untuk mencapai target nol Covid-19.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa kebijakan ini mulai berlaku terhitung hari ini, Jumat (2/7) waktu setempat.

Selain itu, orang yang masuk Australia menggunakan jalur udara juga harus menjalani karantina wajib selama dua pekan di hotel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Morrison mengindikasikan bahwa pemerintah Australia akan memangkas kuota orang masuk itu menjadi 3.000 pada pertengahan Juli mendatang.

Meski demikian, pemerintah akan memperbanyak penerbangan untuk program repatriasi warganya dari luar negeri.

Morrison juga menyatakan bahwa pemerintah bakal memasang target program vaksinasi. Setelah target itu tercapai, pemerintah baru akan membuka perbatasan secara bertahap.

Prioritas utama orang yang dapat masuk Negeri Kanguru nantinya adalah warga asing dan lokal yang sudah mengikuti vaksinasi penuh. Persyaratan karantina bagi kelompok orang itu pun akan dikurangi.

"Jika kalian sudah divaksin, kalian baru dapat mengubah cara kita hidup sebagai satu negara. Kalian dapat mengubah cara kalian hidup di Australia," ucap Morrison seperti dikutip AFP.

Selama sepekan belakangan, Australia terus memperketat aturan penanganan Covid-19. Hingga kini, tiga kota besar di Australia, yaitu Sydney, Brisbane, dan Perth, masih lockdown untuk menghindari penularan Covid-19 varian Delta.

Sementara itu, sejumlah kota lain, seperti Darwin, juga sempat menerapkan lockdown pada pekan lalu meski kini sudah dicabut.

Pengetatan aturan ini dilakukan di tengah amarah masyarakat Australia karena pemerintah memberlakukan aturan lockdown berkali-kali tanpa perbaikan.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, program vaksinasi Covid-19 di Australia juga seperti jalan di tempat. Setelah lebih dari 18 bulan pandemi, masih kurang dari delapan persen populasi Australia yang sudah divaksinasi penuh.

Meski demikian, Australia dianggap sebagai salah satu negara dengan penanganan Covid-19 yang baik sehingga penularan tak tinggi ketimbang kawasan lain.

Sejak pandemi melanda dunia, negara berpenduduk 25,7 juta itu melaporkan 30.643 kasus Covid-19 dengan 910 kematian.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER