Pemerintah China menerapkan penguncian wilayah (lockdown) Kota Ruili, Provinsi Yunnan, yang berbatasan langsung dengan Myanmar menyusul lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa hari terakhir.
Lockdown mulai berlaku pada Senin (5/7) setelah mencatat tiga kasus corona impor. Menurut otoritas kesehatan Provinsi Yunnan, satu dari tiga pasien yang terinfeksi Covid-19 tersebut merupakan warga Myanmar.
China juga telah menutup jembatan utama di Ruili yang menghubungkan dengan wilayah Myanmar sejak Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Ruili akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penduduk di kota itu dalam dua hari ke depan. Aparat juga melarang warga melakukan "perjalanan yang tidak penting" hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pemerintah Ruili hanya mengizinkan satu anggota keluarga dari setiap rumah tangga bepergian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meski tetap dengan izin selama masa lockdown.
Melansir AFP, setiap warga yang ingin meninggalkan Kota Ruili harus menunjukkan hasil negatif tes virus corona dalam 72 jam terakhir.
Penguncian wilayah ini merupakan yang kedua kali diterapkan di Kota Ruili dalam empat bulan terakhir akibat kasus corona impor.
Ruili, kota dengan lebih dari 210 ribu penduduk, merupakan titik persimpangan Kota Muse, Myanmar. Kota Muse menjadi salah satu titik kerusuhan sejak kudeta militer 1 Februari lalu.
Hal itu menambah kekhawatiran bahwa Kota Ruili bisa menjadi tujuan pengungsi Myanmar di mana warga negara Asia Tenggara itu berupaya lari dari kerusuhan dan kekerasan aparat.
Pihak berwenang Ruili terus memperketat pengamanan dan meningkatkan patroli dalam beberapa bulan terakhir demi mencegah masuknya pengungsi Myanmar.
Pemerintah Ruili juga mendesak seluruh warga divaksinasi menyusul gelombang baru penularan corona yang sempat terjadi pada April lalu.
(rds/ayp)