Selain sistem tes dan pelacakan yang kuat, tingkat vaksinasi Singapura juga termasuk salah satu yang tinggi.
Sejauh ini, berdasarkan data ourworldindata.org, sebanyak 50 persen dari total 5,9 juta penduduk Singapura setidaknya telah menerima satu dosis vaksin Covid-19. Sebanyak, 2,16 juta atau 37,8 dari total penduduk Singapura juga sudah menerima vaksinasi lengkap.
Singapura bahkan mengatakan seluruh penduduknya bakal sudah divaksinasi per 9 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika mayoritas penduduk telah divaksinasi, penularan corona diharapkan akan menurun karena imunisasi mengurangi risiko infeksi sekaligus penularan. Pada akhirnya, situasi ini dapat membantu mencegah gejala parah jika terpapar corona.
Setelah vaksinasi rampung, pemerintah Singapura tak lagi fokus menghitung jumlah kasus positif corona setiap hari, tetapi memonitor kasus Covid-19 parah dan perlu penanganan intensif, layaknya memantau penyakit endemik seperti flu selama ini.
Selain Ainun, seorang WNI lainnya yang berdomisili di Singapura, Kartika Sari, juga mengaku penanganan pandemi Covid-19 di negara tersebut sangat teratur sehingga mempercepat masyarakatnya menuju kehidupan kenormalan baru (new normal), meski tetap ada ancaman penularan corona.
Selain karena kebijakan pemerintah Singapura yang sigap dan tepat memprioritaskan kesehatan, masyarakat di negara tersebut juga patuh terhadap segala protokol dan aturan yang ditetapkan selama pandemi.
"Memang tidak bisa dibandingkan langsung ya dengan Indonesia karena secara geografis dan jumlah penduduk jauh berbeda, tapi overall di sini masyarakatnya lebih patuh dan berpendidikan. Selain itu, di sini apa-apa denda, jadi warga ya patuh dan pemerintah lebih mudah monitor," kata Kartika.
Ketika kebijakan lockdown (circuit breaker) berlaku di Singapura, kata Kartika, warga di sana benar-benar tidak boleh keluar rumah. Pemerintah hanya mengizinkan satu orang dari masing-masing rumah keluar untuk membeli kebutuhan pokok.
Kartika juga menceritakan kemudahan dia mendapat vaksinasi gratis meskipun warga asing. Ia mengatakan bahwa pendaftaran vaksinasi dilakukan serba daring dengan waktu hanya 1-2 menit.
Perempuan yang berprofesi sebagai analis data di salah satu perusahaan Negeri Singa itu menuturkan bahwa pendaftaran vaksinasi hanya membutuhkan kartu identitas. Seluruh warga asing yang miliki izin tinggal jangka panjang diperbolehkan ikut program vaksinasi nasional.
Sementara itu, jadwal dan tempat vaksinasi bisa dipilih sesuai preferensi dan ketersediaan. Di tempat vaksinasi, Kartika juga hanya membutuhkan waktu tak lebih dari satu jam tanpa mengantre untuk merampungkan imunisasi.
"Jadi mungkin salah satu yang membuat pemerintah Singapura percaya diri dengan rencana hidup berdampingan dengan corona itu adalah karena tingkat vaksinasi di sini tinggi," katanya.
Ia juga berkata, "Selain itu, mereka juga telah membuat tes Covid-19 bisa diakses dan dilakukan oleh warganya sendiri di rumah sehingga terjangkau dan lebih cepat mendeteksi infeksi."
(rds/has)