Raja Yordania Akan Bertemu Presiden AS Joe Biden 19 Juli

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jul 2021 05:32 WIB
Raja Yordania Abdullah II akan mengunjungi Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, 19 Juli mendatang.
Raja Yordania Abdullah II akan mengunjungi Presiden AS Joe Biden pada 19 Juli mendatang. (AFP/FREDERICK FLORIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raja Yordania Abdullah II akan mengunjungi Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, pada 19 Juli mendatang. Raja Abdullah ditemani Ratu Rania dan Putra Mahkota Hussein.

"Kunjungan Yang Mulia akan menyoroti kemitraan yang langgeng dan strategis antara Amerika Serikat dan Yordania, mitra keamanan utama dan sekutu Amerika Serikat," kata Sekretaris Pers Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

"Ini akan menjadi kesempatan untuk membahas banyak tantangan yang dihadapi Timur Tengah dan menunjukkan peran kepemimpinan Yordania dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan Raja Abdullah menjadi yang pertama pemimpin Timur Tengah ke Gedung Putih sejak Joe Biden menjabat.

Tak hanya itu, kunjungan ini juga menunjukkan dukungan AS untuk Yordania setelah dugaan kudeta raja oleh saudara tirinya, Pangeran Hamzah bin Hussein.

Pangeran Hamzah disebut meminta dukungan Arab Saudi untuk menggulingkan kakak tirinya yang saat ini menjadi pemimpin kerajaan, Raja Abdullah II. Hal itu terungkap dalam dakwaan pengadilan dua tersangka kaki tangan Hamzah yang dirilis 13 Juni lalu.

"Pangeran Hamzah bertekad memenuhi ambisi pribadinya untuk memerintah, yang melanggar konstitusi dan kebiasaan Kerajaan Hashemite," bunyi dokumen dakwaan tersebut.

Pangeran Hamzah sempat ditangkap dan menjadi tahanan rumah sekitar awal April lalu karena alasan keamanan dan stabilitas di Yordania. Pemerintah Yordania mengklaim Pangeran Hamzah berhubungan dengan pihak asing untuk mengguncang negara itu.

Namun, sebagaimana dilansir AFP, Pangeran Hamzah tak diadili terkait upayanya "mengguncang keamanan kerajaan." Pihak berwenang mengatakan kasus Pangeran Hamzah telah diselesaikan secara kekeluargaan di antara anggota Kerajaan Hashemite.

Di sisi lain, Biden telah mengubah kebijakan AS di Timur Tengah kembali ke jalur yang lebih tradisional, termasuk dukungan untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Selain itu, AS juga telah menarik pasukannya dari Afghanistan.

(afp/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER